Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme meluncurkan buku pencegahan radikalisme, khusus untuk BUMN dan swasta, Selasa (10/3/2020). Pada peluncuran buku tersebut, seluruh HRD BUMN turut hadir.
"BUMN kan ada hampir 150 ya seluruhnya, ini HRD-nya hadir semua di sini dan perusahan swasta juga bisa merujuk itu, karena bagaimana mengenal masalah-masalah, isu-isu semacam tadi itu di lingkungan masing-masing. Sehingga kita bisa reduksi, kita hilangkan sehingga betul fokus untuk kepentingan bangsa dan negara untuk membangun negeri ini," kata Kepala BNPT Suhardi Alius di Hotel Aryaduta, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Baca Juga
Dia enggan menjelaskan berapa banyak pegawai BUMN yang terindikasi terpapar radikalisme. Sebab, lanjut dia, semua instansi berpeluang memiliki pegawai yang terpapar radikalisme.
Advertisement
"Saya enggak akan uraikan berapa banyak, tapi tentu tugas kita mereduksi itu semuanya. Jangankan itu (BUMN), kan tadi saya sampaikan dalam sambutan saya, TNI/Polri, ASN saya ada kok. Teman-teman tahu sendiri, enggak usah sebut namanya. Tapi artinya potensi itu juga ada di BUMN, di perusahaan swasta. Nah tugas kita mereduksi itu semuanya," jelas Suhardi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kata Menko Polhukam
Menko Polhukam Mahfud Md menuturkan, peluncuran buku ini sebagai bentuk aktifnya peran negara untuk melakukan pencegahan radikalisme.
"Negara itu sekarang sedang punya tugas serius yaitu memerangi terorisme dan, yang terorisme bersumber dari radikalisme," kata Mahfud.
"Nah, ini memberi panduan sederhana kepada kaum profesional, kepada BUMN, dan perusahaan swasta, nanti kita kasih panduan seperti ini," pungkasnya.
Advertisement