Liputan6.com, Jakarta - Pihak Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof dr Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara tak memiliki wewenang atas pembiayaan maupun pemantauan terhadap dua pasien yang dipulangkan. Dua pasien tersebut awalnya dinyatakan positif virus Corona atau Covid-19, dan dinyatakan negatif usai melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril mengatakan, setiap pasien terkait virus Corona yang sudah diperbolehkan pulang bukan menjadi tanggung jawab rumah sakit lagi. Menurut Syahril, yang bertanggung jawab memantau pasien yang sudah dipulangkan adalah Dinas Kesehatan setempat.
"Itu harusnya tanggung jawab Dinas Kesehatan ya. Jadi rumah sakit tidak punya kewenangan untuk melakukan pemantauan langsung kepada pasien-pasien di lokasi mereka berada," ujar Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (11/3/2020).
Advertisement
Kendati demikian, Syahril mengimbau agar pasien yang dipulangkan untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Hal ini bukan karena takut kambuh, melainkan virus lainnya.
"Tidak (ada imbauan). Cuma kita berpesan agar dia tetap menjaga kondisi dulu. Karena kalau kondisi tidak dijaga, bisa saja penyakit yang lain yang masuk," katanya.
Selain itu, Syahril juga menegaskan, masyarakat tak perlu khawatir akan penularan dari pasien yang meninggal dunia akibat positif virus Corona atau Civid-19. Menurutnya, virus tersebut akan ikut mati apabila pasien meninggal dunia.
"Semua pasien apabila meninggal di rumah sakit pulang sudah tidak ada virus. (Tidak menular lagi?) Tidak, aman, mati semua virusnya," kata Syahril.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Yakin Bangsa Sendiri
Lebih lanjut perihal perbedaan penanganan medis yang disinggung Australia, Syahril mengaku hal itu tak perlu ditanggapi. Menurutnya, Indonesia harus yakin kepada tim dokter yang menangani wabah ini.
"Saya nggak komen. Sekarang harusnya kita Indonesia tidak boleh meragukan bangsa kita sendiri, makanya kamu sebagai bangsa gimana. Dinas kesehatan, pemerintah daerah semua ada instruksi dari Presiden untuk melakukan ini. karena ini kan masalah dunia," pungkas Syahril.
Â
Reporter: Ronald/Merdeka.com
Â
Advertisement