Liputan6.com, Jakarta Wali kota Semarang Hendrar Prihadi meminta para pelajar untuk mempersiapkan diri menghadapi masa keemasan di usia ke-100 tahun Indonesia di tahun 2045. Di tahun tersebut negara Indonesia diprediksi akan menjadi salah satu poros dunia dengan perekonomian terbaik bersama dengan Negara India menggeser sejumlah negara-negara maju seperti Amerika, Rusia, Jepang. Hal itu dikemukakan Hendi, sapaan akrab wali kota saat menghadiri doa bersama dan Istighosah menyongsong UNBK di SMK Pelita Nusantara 1, Jumat (13/3).
Menurut Hendi, di masa tersebut negara Indonesia akan semakin sejahtera, semakin mudah memperoleh pekerjaan, dan banyak orang luar negeri yang datang lantaran ingin berkunjung. Bahkan saat ini Indonesia masuk ke dalam anggota G-21 atau perkumpulan negara-negara dunia dengan kekuatan ekonomi terbaik.
Baca Juga
Menanggapi prediksi tersebut, Hendi pun meyakinkan kepada para pelajar agar mempersiapkan diri sebaik mungkin dan tidak hanya menjadi penonton melainkan menjadi pemain utama.
Advertisement
“Di masa tersebut yang menjadi pengusaha sukses adalah orang-orang di usia para pelajar seperti kalian. Maka mulai dari sekarang kalian harus berlatih keras, berpikiran positif, inovatif, kreatif, kompetitif, dan sportif,” tandasnya.
Ia menambahkan bahwa tantangan UNBK ini harus dihadapi dengan persiapan yang baik.
“Jika kita siap melalui usaha belajar yang tekun pasti dapat melewati dengan hasil yang baik. Begitu pula sebaliknya, jika kita tidak mempersiapkan UNBK dengan baik hasil yang didapat bisa tidak sesuai dengan harapan. Dari pengalaman Saya, ujian tidak pernah dilihat sebagai momok melainkan sesuatu yang pasti bisa kita lewati dengan baik, maka itulah yang terjadi,” ujarnya.
Dirinya pun berpesan kepada para pelajar untuk membangun jaringan dengan baik, artinya memberi kesan yang baik tentang diri kita karena nantinya kita tidak bisa memperkirakan siapa akan menjadi apa. Mencontohkan Presiden Joko Widodo, Hendi menjelaskan bahwa saat muda dengan penampilannya tidak ada yang menyangka Jokowi akan menjadi Presiden, namun dengan integritas dan kejujurannya ia berhasil mendapatkan suara rakyat dan memimpin negeri ini.
“Maka mulailah hari ini dengan mencintai sesama, jangan menilai dan melihat dari sisi fisik atau penampilan luar saja. Jika demikian maka kita akan kehilangan waktu muda untuk mendapatkan karir yang lebih sukses. Kekuatan kita adalah ikhtiar dan doa dari orang tua, tidak ada jaminan anak orang kaya akan kaya juga, dan anak pejabat akan menjadi pejabat juga,” tambahnya.
Dengan melakukan investasi nama yang baik dan menjadikan diri agar bermanfaat bagi orang lain maka kita tidak akan rugi. Di akhir dirinya berpesan bahwa kita semua lahir, besar, sekolah dan belajar di Kota Semarang maka bersama-sama berupaya untuk membangun kota ini dengan porsinya serta menjadikan Semarang lebih baik dari kota lain di Indonesia bahkan di dunia.
(*)