Sukses

Mendagri Himbau Pemda Memperkuat Pemberdayaan PKK

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H.M Tito Karnavian Ph.D, mengimbau kepada seluruh lapisan pemerintah daerah untuk memperkuat Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. H.M Tito Karnavian Ph.D, mengimbau kepada seluruh lapisan pemerintah daerah untuk memperkuat Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Menurutnya, keluarga adalah inti utama guna memperkuat daya tahan nasional.

“Keluarga itu adalah inti utama. Jika keluarga kuat otomatis daya tahan nasional juga kuat. Inilah sebetulnya tempat kesatuan kumpulan yang memiliki ikatan. Ini harus digerakkan,” ungkap Mendagri saat memberikan sambutan di Peringatan Hari Ulang Tahun Hari Kesatuan Gerak PKK ke-48, di Teluk Jambe Timur, Karawang, pada Sabtu, (14/03/2020).

Salah satu bentuk kuatnya PKK adalah bagaimana PKK bisa saling berswadaya, bergotong royong, hingga kuat menopang kehidupan bermasyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan yakni menggerakkan struktur yang ada di pemerintah daerah hingga desa-desa.

Mendagri pun menyebutkan saat ini jumlah anggaran desa mencapai Rp 72 triliun. Tentu, untuk hal itu perlu menggerakkan pembangunan dari sektor terkecil, bukan “top-down” tapi “buttom-up”.

“Persoalannya adalah desanya ada, strukturnya ada, caranya adalah bagaimana menggerakkannya, bagaimana caranya membangkitkan mereka semua keluarga ini untuk mampu berswadaya, sehingga bangkit menjadi buttom up” tegas Mendagri.

PKK pun memiliki 10 program di antaranya: penghayatan dan pengamalan pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat. Untuk mewujudkan semua program tersebut, menurut Mendagri, salah satu yang menjadi penggeraknya adalah pasangan dari kepala daerah itu sendiri.

“Ketua Tim Penggerak PKK adalah Ibu Mendagri karena bapaknya Mendagri yang ada power, kira-kira begitu. Yang di tingkat provinsi ada Ibu Gubernur karena bapaknya punya power, dan seterusnya sampai ke bawah. Kenapa kok ibu-ibunya atau pasangannya penggeraknya? Karena Ibu suami istri itu adalah ring 1," ujar Mendagri.

 

Mendagri tak lupa mengingatkan kembali mengenai 5 (lima) Program Prioritas Presiden yang harus dilaksanakan, mulai dari peningkatan SDM, pembangunan infrastruktur, reformasi di bidang regulasi, penyederhanaan birokrasi, dan transformasi ekonomi dari Sumber Daya Alam (SDA) ke manufaktur dan jasa modern.

"Adanya PKK tentu memberikan dampak yang luar biasa dalam mewujudkan seluruh visi Presiden RI," kata Mendagri.

“Kaitan dengan PKK ini saya melihat bahwa kalau PKK diberdayakan, ini akan luar biasa. Sebab, PKK sebenarnya dibentuk berdasarkan nilai-nilai yang memang terpendam dalam bumi Indonesia yaitu kegotong-royongan dan Paguyuban,” tandas Mendagri.

Untuk itu, Mendagri pun mengimbau Ibu-Ibu PKK agar aktif mendukung program pendidikan dan kesehatan. Terlebih saat ini, di tengah maraknya stunting dan virus Corona atau Covid-19 yang sudah mendunia.

“Untuk jangka pendek, saya titip kepada Ibu PKK untuk aktif, selain mendukung program Pemerintah Pusat dan Daerah, termasuk program Bapak Jokowi untuk SDM yang unggul di bidang pendidikan dan kesehatan, terrmasuk masalah stunting. PKK juga bisa memberikan kontibusi untuk menangani masalah virus corona,” tutup Mendagri.

Sementara itu, Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian mengungkapkan acara kali ini berbeda dengan sebelumnya. Sebab, pelaksanaan acara dihadiri langsung oleh seluruh lapisan masyarakat yang secara tidak langsung sudah membantu program pemerintah.

“Pada tahun ini saya selaku Ketua Umum PKK ingin membuat sesuatu yang lain, ingin juga kami mengajak masyarakat ikut merasakan bagaimana kiprah tim PKK, khususnya kader-kader PKK yang telah banyak melakukan kegiatan,” kata Ketua Umum TP PKK.

 

(*)