Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bisa ikut berkontribusi dalam mencegah mewabahnya virus Corona. Karena PKK terkait erat dengan elemen terkecil dalam kehidupan bermasyarakat, yakni keluarga. Lewat PKK, keluarga bisa diberdayakan. Lewat PKK, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan bisa dilakukan.
"Jadi PKK juga bisa memberikan kontibusi untuk menangani masalah corona virus," kata Mendagri saat membuka acara Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-48 yang digelar di Posyandu Sakura X, Perumnas Bumi Telukjambe Blok F, Desa Sukaluyu, Kabupaten Karawang, Sabtu (14/3/2020).
Baca Juga
Virus Corona atau Covid-19, menurut Tito kini telah ditetapkan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO) atau atau organisasi kesehatan dunia. Artinya, penyebaran virus yang awalnya muncul di Kota Wuhan, Tiongkok ini sudah mendunia.
Advertisement
"Dari 193 negara di dunia ini sudah terkena. Kalau saya tidak salah 121 negara, kalau saya tidak salah yang sudah terkena, artinya sudah menjadi masalah dunia," katanya.
Â
Dirinya sebagai Mendagri juga telah mengeluarkan surat yang ditujukan untuk seluruh kepala daerah dan pejabat di daerah. Dalam surat itu, diintruksikan para kepala daerah dan pejabat di daerah menunda dulu perjalanan keluar negeri sampai batas waktu yang nanti diberi tahu.
Pemerintah juga lanjut Tito sudah melakukan berbagai upaya untuk menangkal mewabahnya virus Corona. Salah satunya, mensosialisasikan bahaya virus, penanganan dan himbauan untuk hidup sehat serta lain sebagainya. Pemerintah daerah juga mesti proaktif ikut mensosialisasikan itu. Termasuk PKK.
"Kan banyak yang tidak mengerti, tidak ngerti muncul kepanikan, bahwa coronya virus ini dari data yang ada tingkat kematian itu relatif kecil, dan tingkat kesembuhannya relatif tinggi. Ini Pak dokter lebih tahu daripada saya. Tapi saya baca-baca saja, yang namanya virus tidak ada obatnya, yang ada vaksinnya, atau kekebalan tubuh, antibodi," katanya.
Jadi kata Tito, sekarang yang lebih penting adalah membangun kesadaran untuk hidup sehat. Semua orang harus berusaha agar tidak terjadi penularan. Dan, semua orang mesti tahu, lewat apa virus itu menular. Sehingga bisa melakukan pencegahan sendiri.
"Kita tahu macam-macam metode penularannya, melalui bersin, sentuhan percikan-percikan penderitanya yang terkena setelah itu dipegang oleh yang lain. Nah untuk itu mungkin perlu upaya-upaya untuk mengurangi kerumunan- kerumunan. Yang kedua bersih-bersih tangan, ini ada kampanye bersih-bersih tangan, karena tangan adalah salah satu upaya media yang sangat penting, ini antiseptic, sabun, cuci tangan, dan lain-lain," urai Tito.
Â
Jangan lupa, Tito mengingatkan, untuk banyak minum air putih. Menurutnya, itu upaya yang bisa meminimalisir agar seseorang tak ikut tertular. Dan, yang disyukuri, Indonesia beriklim tropis. Seperti diketahui orang yang paling banyak yang terkena virus, adalah mereka yang tinggal di wilayah dingin. Beriklim dingin. Atau yang sedang dalam puncak musim dingin.
"Ini lagi dipelajari ada tidak kemampuan survive virus ini dengan iklim, kalau memang dia mati di iklim panas, kita beruntung di Indonesia, kira-kira begitu. Kemudian lagi adalah memperkuat daya tahan tubuh, ini yang perlu disosialisasikan, olahraga, makan-makan sehat, buah-buahan dan lain-lain, vitamin, apa saja yang bisa, termasuk ibadah, ibadah berdoa kepada Allah. Itu akan membuat stres kita turun," tuturnya.
Sebab katanya, jika stres, imun tubuh menurun. Stres tidak ada, kekebalan tubuh menguat. Karena itu, Tito berharap PKK ikut mengatasi itu. Mengkampanyekan hidup sehat.
"PKK bisa bergerak supaya tidak terjadi kepanikan publik dan publik tahu cara mengatasinya," ujarnya.
Â
(*)