Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan status siaga darurat bencana non-alam virus corona atau Covid-19. Peningkatan status itu dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona di wilayahnya.
"Status siaga darurat bencana non-alam Covid-19 untuk mengantisipasi masuknya virus corona di NTB," kata Gubernur NTB, Zulkieflimansyah usai rapat koordinasi dengan seluruh bupati dan wali kota di NTB, Minggu (15/3/2020).
Selain status siaga darurat bencana non-alam Covid-19, Zulkieflimansyah menegaskan, Pemprov NTB juga memutuskan meliburkan sekolah selama 14 hari bagi seluruh siswa SMA/SMK kelas 10 dan 11 yang mulai efektif, Senin (16/3/2020).
Advertisement
Sedangkan, bagi siswa kelas 12 tetap masuk seperti biasa, karena akan melaksanakan persiapan ujian nasional dan ujian sekolah.
Tak hanya siswa SMA/SMK, pihaknya juga meminta kepada kabupaten/kota untuk meliburkan siswa sekolah mulai dari tingkat taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) selama waktu 14 hari.
Instruksi meliburkan ini juga untuk perguruan tinggi baik negeri maupun swasta serta pondok pesantren termasuk siswa MI/MTS/MA yang ada di bawah Kementerian Agama. "Kenapa, karena ditengarai masa inkubasinya sampai 14 hari," ujar Zulkieflimansyah seperti dilansir Antara.
Disamping itu, Pemprov NTB juga memutuskan melarang pejabat berpergian ke luar daerah maupun luar negeri, termasuk bagi anggota DPRD. Hal ini dilakukan untuk menghindari merebaknya sebaran Covid-19.
"Kecuali ada kebutuhan mendesak, penting, ASN dan DPRD NTB enggak boleh berpergian dari NTB," tegas gubernur.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tutup Akses Wisata
Pemprov NTB juga menutup akses pintu masuk menuju destinasi wisata tiga Gili (Trawangan, Air, dan Meno) yang ada di Kabupaten Lombok Utara dari seluruh kunjungan wisatawan khususnya warga negara asing selama dua pekan atau 14 hari.
"Karena di Bali sudah ditemukan kasus positif virus corona, akses ke tiga Gili kita tutup," ucap Zulkieflimansyah.
Selain menutup akses pintu masuk ke tiga Gili, sejumlah agenda wisata dan keagamaan yang mengundang kerumunan orang di NTB juga batal dilaksanakan. Tak hanya itu, pemeriksaan ketat juga dilakukan di Bandara Internasional Lombok di Kabupaten Lombok Tengah dan Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat.
"Kita lakukan langkah antisipasi. Tapi bukan kita ciptakan ketakutan di destinasi," tegas Gubernur NTB.
Menurut Bang Zul sapaan akrabnya, apa yang dilakukan, menunjukkan bahwa Pemprov NTB sangat serius mengantisipasi dampak wabah virus corona dan memastikan destinasi di NTB aman.
"Selama penutupan kita akan lakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh areal baik itu di bandara, pelabuhan dan destinasi wisata serta tempat-tempat keramaian orang," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr Nurhandini Eka Dewi menyatakan NTB masih belum ada terjangkit virus corona. Bahkan, sudah siap menghadapi dan mengantisipasi masuknya virus corona. Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik secara berlebihan.
"Masyarakat tidak perlu terlalu khawatir secara berlebihan. Provinsi NTB sendiri sudah memiliki obat corona. Obat yang dipakai China dan Korea, kita sudah punya. Dan itulah yang akan kita pakai jika ada yang positif," tambahnya.
Advertisement