Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meminta maaf kepada seluruh konsumen pengguna layanan KRLÂ yang beroperasi di sepanjang Jakarta, Tangerang, dan Bogor. Hal ini dikarenakan PT KCI menerapkan sistem antrean pemeriksaan suhu tubuh guna pencegahan penyebaran virus corona.
"Terkait adanya kegiatan pemeriksaan suhu badan bagi pengguna jasa (KRL) yang akan masuk stasiun, hal ini berdampak pada antrean di pintu masuk dan juga pada waktu perjalanan, kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya," tulis akun resminya, @CommuterLine yang dikutip Liputan6.com, Seni (16/3/2020).
Pemeriksaan suhu ini menjadi kebijakan yang diwajibkan bagi seluruh calon penumpang KRL. Karenanya, PT KCI meminta kebijakan ini dipatuhi dan dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini.
Advertisement
"Dimohon kesediaan #RekanCommuters untuk mengikuti pemeriksaan suhu tubuh tersebut & menyesuaikan waktu perjalanan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya," jelas cuitan resmi yang diunggah sejak pukul 6.30 WIB.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dinilai Tak Efektif
Pantaun Liputan6.com melalui balasan cuitan yang dikirimkan warga net, mengeluhkan ketidakefektifan cara yang diterapkan PT KCI. Mereka menilai, antrean mengular terlalu panjang sedangkan waktu yang mereka punya tidak banyak untuk mengantre satu per satu.
"Kondisi terkini di st bogor dgn antrian panjang pemeriksaan suhu tubuh, yakin ini efektif? Ada solusi lain kah?," cuit @adekrahman.
Sementara itu, seorang penumpang menuturkan kondisi KRL saat ini masih terlihat seperti biasa. Tak ada perbedaan meski telah ada imbauan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Alatnya aku liat ada 3. Jadi bikin antrean panjang. Penumpang pada mengeluh," ucapÂ
"Masih sama seperti biasa. Padet. Perasaannya jadi parno aja, meski kebanyakan penumpang yang pakai masker. " ujar Muhamad Nuramdani kepada Liputan6.com.
Sebagai informasi, penerapan cek suhu tubuh ini dilakukan hanya di beberapa stasiun, seperti Stasiun Manggarai, Tanah Abang, Bogor, Tangerang, Gondangdia, Duri, Rangkasbitung, Sudirman dan Juanda.
Tim Liputan.com sudah mencoba mengonfirmas terkait mengularnya antrean imbas kebijakan ini kepada PT KCI. Namun hingga kini belum ada jawaban resmi sehingga validasi baru kami dapatkan via Twitter resmi mereka.
Advertisement