Liputan6.com, Jakarta Demi menghindari penyebaran virus Corona baru atau Covid-19, pemerintah Indonesia telah meminta masyarakat melakukan social distancing atau pembatasan sosial.Â
Namun, kebijakan tersebut dikhawatirkan Ketua Dewan Kehormatan Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur (Jatim), dr Harsono, menyebabkan jumlah pendonor darah kian menipis.
"Karena ada imbauan dari pemerintah untuk social distancing ini, akhirnya yang mendonor ini, enggak jadi. Jadi seperti tadi dari PMI Surabaya, Sidoarjo, Kota Malang, itu hampir semua turun 50 persen," kata Harsono kepada Liputan6.com, Selasa (17/3/2020).
Advertisement
Dia pun meminta pemerintah mengantisipasi potensi kurangnya stok darah. "50 persen ini kita harus antisipasi," sambungnya.Â
Harsono mencontohkan, hari ini harusnya di Surabaya ada 50 instansi yang akan melakukan donor darah. Namun, semuanya dibatalkan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Stok Darah Cukup, Tapi...
Meski begitu, Harsono memastikan stok darah hingga saat ini masih terbilang cukup. Kendati, perlu adanya antisipasi jika ada peristiwa seperti gejala demam berdarah dengue (DBD). Karenanya PMI Jatim akan membuat satgas untuk mencari solusi.Â
"Ini kami membentuk satgas yang akhirnya mencari alternatif. Supaya tidak kumpul orang, kita yang datang. Yang donor itu semuanya mau," jelasnya.Â
Dia pun menuturkan, bisa saja nanti minta ke rumah sakit untuk menyiapkan pendonornya.
"Kita harus aktif pendonor atau kalau ada rumah sakit, kita yang minta pendonor, rumah sakit yang menyiapkan," pungkasnya.
Advertisement