Liputan6.com, Jakarta Setelah menerapkan kuliah online, Institut Pertanian Bogor (IPB) memberlakukan pembatasan masuk kampus atau Partially Closed Down dan menjaga jarak sosial selama 14 hari ke depan untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19.Â
Terhitung tanggal 17 Maret hingga 5 April 2020, IPB menutup seluruh aksesnya bagi seluruh sivitas akademika serta pihak luar yang tidak berkepentingan.
"Akses masuk kampus akan diberikan secara terbatas untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak bisa ditunda, seperti penelitian di laboratorium," ujar Dodik Ridho Nurrochmat, Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Sistem Informasi selaku Ketua Tim Crisis Center IPB University, Rabu (18/3/2020).
Advertisement
Pembatasan akses masuk ini adalah untuk memastikan bahwa kegiatan sterilisasi kampus dapat berjalan mimimal selama 14 hari agar mendapatkan hasil terbaik.
"Selama 14 hari, tidak ada kegiatan akademik di dalam kampus," ujar Dodik.
Selama masa tersebut seluruh aktivitas di lingkungan IPB akan dilaksanakan secara online atau metode tanpa tatap muka yang lain.
Namun, beberapa pengecualian yang dilaksanakan dengan sistem piket atau bentuk penugasan lainnya, antara lain bagi petugas polikilinik, keamanan, kebersihan, sekretariat kantor unit kerja, umum, sarana dan prasarana, riset tugas akhir di laboratorium atau sejenisnya yang menurut sifatnya dan prosedurnya tidak dapat dihentikan, ditunda atau dilakukan jeda.
"Termasuk sistem informasi dan manajemen data atau kegiatan lainnya yang atas pertimbangan pimpinan IPB atau unit kerja dianggap sangat penting dan tidak dapat ditunda," tambahnya.Â
Langkah ini ditempuh IPB University sebagai upaya pencegahan menyebarnya Covid-19. Hal ini juga untuk meminimalisir meluasnya penyebaran virus Corona, setelah seorang mahasiswa IPB positif terjangkit virus ini dari ayahnya di Jakarta.
"Harapannya agar mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan tetap dapat menjalankan aktivitas akademik maupun administrasi dengan tenang," ucap Dodik.Â
Ia juga mengimbau agar sivitas akademika IPB terus mengikuti perkembangan informasi melalui saluran informasi resmi IPB University, baik melalui website (covid19care.ipb.ac.id) maupun media sosial resmi milik IPB University.Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Membentuk Crisis Center
Untuk mencegah penyebaran virus Corona, IPB juga sudah meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya membentuk crisis center yang dipimpin oleh Wakil Rektor 3 dan tim.
IPB juga sedang mempersiapkan minimal 1.000 botol hand sanitizer produksi SBRC IPB dan peralatan lain yang diperlukan, kemudian dibagikan ke unit kerja, asrama mahasiswa, dan tempat-tempat yang dianggap perlu.
"Diharapkan ketenangan menghadapi situasi terbaru ini bisa dikedepankan, dengan tetap meningkatkan kewaspadaan. Selain ikhtiar sebagai manusia, maka mari kita semua terus berdoa agar kita semua diberi kekuatan untuk mengatasi musibah ini," jelas Rektor IPB Arif Satria .Â
Advertisement