Sukses

Masjid Istiqlal Siapkan Alat Ukur Suhu Tubuh Cegah Penularan Covid-19

Setiap jamaah yang datang untuk beribadah di Masjid Istiqlal akan diukur suhunya sebelum masuk masjid oleh petugas untuk mencegah penularan Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Pengurus Masjid Istiqlal Jakarta bakal menyiapkan alat ukur suhu tubuh dan cairan pembersih tangan bagi jamaah sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19.

"Imam besar telah menginstruksikan agar alat serta fasilitas lain yang dibutuhkan segera tersedia dan saat ini sedang dibeli," kata Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam di Jakarta, Rabu, terkait upaya pencegahan Covid-19 seperti dilansir Antara.

Dia mengatakan, dengan adanya alat ukur suhu tubuh tersebut, setiap jamaah yang datang untuk beribadah di Masjid Istiqlal akan diukur suhunya sebelum masuk masjid oleh petugas. Selain itu, jemaah dapat memanfaatkan cairan khusus pembersih tangan yang disediakan di pintu masjid.

Pengelola masjid akan menyiapkan sekitar lima botol cairan pembersih tangan di setiap pintu masuk sehingga tidak perlu mengantre terlalu panjang untuk menggunakannya.

"Rencana ada lima botol di dua pintu masuk masjid. Saat ini hanya dua dari tujuh pintu yang aktif disebabkan sedang renovasi masjid," ujar Abu Hurairah.

Pengelola masjid pun rencananya melakukan penyemprotan cairan disinfektan sebanyak dua hingga tiga kali seminggu untuk mencegah penularan Covid-19.

Dia mengatakan jadwal penyemprotan belum ditentukan melainkan akan memerhatikan perkembangan sebaran virus corona apakah semakin mewabah atau berkurang.

 "Yang pasti kami lakukan secara berkala nanti," ujar dia.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Petugas Juga Berhati-hati

Terkait personel yang akan mengukur suhu tubuh, bersiap siaga di pintu masuk masjid serta menyemprotkan cairan disinfektan, ia mengatakan semuanya dilakukan oleh petugas dan karyawan masjid.

Tentunya, kata dia, hal itu dilakukan oleh karyawan yang berada pada usia produktif, yakni 20 hingga 30 tahunan. Mereka juga bekerja menggunakan masker serta cairan pembersih tangan.

Bahkan, untuk petugas yang nantinya menghitung uang dari kotak infak jamaah, diharuskan menggunakan masker serta sarung tangan saat bekerja.