Liputan6.com, Jakarta Juru bicara pemerintah untuk Penanganan virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, puluhan petugas Rumah Sakit (RS) Mitra Keluarga Depok yang sempat bersentuhan langsung dengan dua pasien nomor 1 dan 2, sudah menyelesaikan masa observasinya.Â
Hal ini diungkap Yurianto saat memberikan keterangan persnya di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.Â
"Saya mendapatkan berita baik, bahwa staf Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, di mana kasus 01, 02 pertama kali dirawat di sana, dan kemudian mereka memiliki singgungan yang dekat sebanyak 71 orang, sudah selesai menyelesaikan observasi di karantina selama 14 hari," kata Yurianto, Rabu (18/3/2020).
Advertisement
Dia menegaskan, semuanya dalam keadaan sehat. "Dan alhamdulillah, seluruhnya sehat dan tidak ada satu pun yang positif," ungkap Yurianto.
Menurut dia, saat ini seluruhnya sudah berkerja kembali.
"Saat ini mereka seluruhnya sudah kembali berfungsi dan melaksanakan tugasnya seperti hal-hal yang sebelumnya," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pemerintah Luncurkan Situs Covid19.go.id
Di sisi lain, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Indonesia meluncurkan portal resmi pemantauan perkembangan virus Corona secara nasional. Diharapkan lewat situs ini masyarakat dapat melihat langsung bagaimana pemetaan penyebarannya dan dapat menjadikan self-awareness.
"Situs ini beralamatkan, www.covid19.go.id. Diharapkan bisa menjadi rujukan resmi untuk informasi satu pintu mengenai virus Corona dan bagaimana mengendalikannya," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), lewat siaran pers yang diterima, Rabu (18/3/2020).
Doni mengatakan, situs covid19.go.id dikembangkan oleh Tim Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat untuk Penanggulangan Covid-19. Tim terdiri dari berbagai elemen yaitu pemerintah, Badan PBB (UNICEF, WHO, dll), mitra pembangunan internasional, organisasi masyarakat sipil dan dunia usaha.
"Situs ini bertujuan untuk memastikan publik mendapatkan akses pada informasi resmi dan akurat mengenai penanggulangan wabah Covid-19 di Indonesia," jelas Doni.
Advertisement