Sukses

1.134 Orang Konsultasi Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso hingga 17 Maret

Pos dibuka pada pukul 07.30 hingga 21.00 WIB, hanya bisa berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan awal terkait Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 1.134 orang memeriksakan kesehatannya ke Pos Pemantauan Virus Corona atau Covid-19 di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, sejak dibuka pada Januari 2020. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama (Dirut) RSPI Sulianti Saroso dr Mohammad Syahril.

"Jumlah pasien ODP (Orang Dalam Pemantauan) sampai dengan tanggal 17 (Maret) kemarin sebanyak 1.134 yang sebelumnya 1.056," kata Syahril di kantornya, Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Dia mengatakan, pos dibuka pada pukul 07.30 hingga 21.00 WIB, hanya bisa berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan awal terkait Covid-19.

Menurut dia, masyarakat yang datang merupakan warga yang tidak memiliki gejala yang berat.

"Yang datang betul-betul pasien yang tidak mempunyai gejala yang berat untuk mendapatkan informasi, edukasi, ataupun pemeriksaan dari dokter," kata Syahril.

"Tetapi ketika ada gejala yang berat kita alihkan ke IGD. Apabila per pemeriksaan selanjutnya kita akan berlakukan penjadwalan untuk MCU (medical check up)," lanjut Syahril soal pos Covid-19.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tak Buka 24 Jam

Sebelumnya, dokter Spesialis Anak RSPI, Dyani Kusumowardhani mengatakan, keputusan itu diambil lantaran pihaknya tak banyak menerima laporan masyarakat pada malam hari. Sehingga, pos tersebut hanya batas waktu 21.00 WIB.

"Pos pemantauan kami masih buka, tapi memang saat ini tidak lagi 24 jam. Karena memang kalau kami lihat di malam hari itu tidak terlalu banyak pasien yang datang," ujar Dyani, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (17/3/2020).

Menurut dia, ketika ada pasien yang memang datang dalam kondisi sakit dapat langsung dilayani di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan bukannya di pos pemantauan.

"Logikanya kalau dia datang malam hari, itu berarti kan kondisinya membutuhkan pertolongan segera. Ya kalau cuma batuk-batuk sedikit kan nggak akan datang malam-malam ke IGD," kata Dyani.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka