Sukses

Jokowi: Kebijakan Belajar dan Bekerja dari Rumah Jangan untuk Liburan

Jokowi meminta agar masyarakat mengikuti imbauan pemerintah untuk menghindari tempat keramaian.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar kebijakan belajar, bekerja, dan beribadah dari rumah tidak disalahgunakan untuk liburan ke tempat-tempat wisata. Jokowi mengatakan, dalam satu pekan ini, kawasan Puncak dan Pantai Carita ramai dikunjungi.

"Kebijakan belajar di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah jangan sampai kebijakan ini dilihat sebagai sebuah kesempatan untuk liburan. Saya lihat sabtu minggu kemarin di pantai carita, di puncak lebih ramai dari biasanya," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas lewat video conference dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar masyarakat mengikuti imbauan pemerintah untuk menghindari tempat keramaian. Imbauan itu dikeluarkan untuk menekan penyebaran virus corona (COVID-19).

"Hal ini (ke tempat keramaian) akan memunculkan sebuah keramaian yang berisiko memperluas penyeberan Covid-19," jelas Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Social Distancing

Dia juga meminta agar masyarakat juga mengikuti imbauan pemerintah untuk social distancing (pembatasan sosial). Termasuk, saat di transportasi publik dan bandara.

"Saya minta diterapkan secara ketat menjaga jarak di area publik, termasuk dalam transportasi publik, di bandara, stasiun, pelabuhan, terminal bus, untuk cegah penularan," ujar dia.

Sebelumnya, jumlah pasien positif virus corona Covid-19 di Indonesia sampai hari ini, Rabu (18/3/2020) pukul 12.00 adalah 227 orang. Sementara, yang meninggal 19 orang dan sembuh 11 orang.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • virus corona