Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan insentif kepada tenaga medis yang menangani pasien positif virus corona (COVID-19). Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis (19/3/2020).
"Saya minta Menkeu ini juga pemberian insentif bagi para dokter, perawat dan jajaran rumah sakit yang berpihak dengan penanganan Covid-19 ini," kata Jokowi.
Menurut dia, para dokter dan perawat berada di garda terdepan dalam menangani virus corona. Sehingga, mereka harus dilindung Alat Perlindungan Diri (APD) agar tidak terpapar corona.
Advertisement
"Pastikan ketersediaan APD karena mereka berada di garis terdepan sehingga tak terpapar," jelas Jokowi.
Sebelumnya, Persatuan Perawat Nasional Indonesia Harif Fadhillah menyebut ada satu perawat yang sudah dinyatakan meninggal dunia oleh pemerintah ketika menangani kasus COVID-19.
"Yang pasti yang sudah diumumkan oleh pemerintah baru satu orang perawat yang sudah meninggal," ucap Harif saat konferensi pers di Kantor PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Â
Asal Bekasi
Kabar tentang seorang perawat berusia 37 tahun asal Kabupaten Bekasi sebagai suspect Corona yang meninggal dunia menyeruak akhir pekan lalu. Perawat sempat menjalani perawatan selama tiga hari di rumah sakit tempatnya bekerja.
Selain perawat asal Bekasi yang telah meninggal, ada juga dua perawat di Bali dan satu perawat di Jakarta yang suspect Corona. Meski begitu, Harif belum mengetahui secara pasti jumlah perawat yang suspect Corona.
Sementara itu, jumlah pasien positif virus corona Covid-19 di Indonesia sampai hari ini, Rabu (18/3/2020) pukul 12.00 adalah 227 orang. Adapun pasien yang meninggal 19 orang dan sembuh 11 orang.
Advertisement