Sukses

Jokowi Minta Rapid Test Virus Corona Segera Didatangkan

Doni mengatakan bahwa alat rapid test saat ini belum tersedia di Indonesia sehingga pemerintah harus mengimpornya terlebih dahulu.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi meminta agar alat rapid test (tes cepat) segera didatangkan ke Indonesia. Rapid test dinilai bisa menjadi pendeteksi awal orang yang terpapar virus corona (COVID-19).

Hal itu disampaikan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam konferensi pers usai rapat terbatas bersama Jokowi, Kamis (19/3/2020). Bukan hanya rapid test, Jokowi juga meminta Alat Perlindungan Diri (APD) untuk para tenaga medis segera disiapkan.

"Penekanan Presiden adalah memastikan barang dan peralatan yang dibutuhkan untuk medis segera didatangkan dan disiapkan baik dari luar negeri maupun dari lokal.

Seperti rapid test, APD, reagen, ventilator dan juga masker serta hand sanitizer juga cairan disinfektan," ujar Doni.

Doni mengatakan bahwa alat rapid test saat ini belum tersedia di Indonesia sehingga pemerintah harus mengimpornya terlebih dahulu. Menurut dia, proses untuk mendatangkan alat itu ke Indonesia pun cukup rumit karena harus mengajukan izin ke sejumlah kementerian/lembaga.

"Mungkin nanti kami akan minta izin ke Bea Cukai, Kementerian Perdagangan, dan juga BPOM untuk mempermudah akses. Sebagaimana UU 24 tahun 2007, BNPB mendapat kemudahan akses," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Deteksi Awal Corona

Sebelumnya, Jokowi meminta kepada para tim satuan gugus tugas Covid-19 agar segera melakukan tes massal atau rapid tes dengan cangkupan yang cukup luas.

Hal tersebut, kata Jokowi, untuk mencegah dan mendeteksi awal seseorang terpapar virus Corona.

Rapid test merupakan metode yang berbeda dengan tes yang selama ini digunakan oleh pemerintah untuk menentukan status positif Covid-19 pada pasien.

Pasalnya, rapid test ini menggunakan serum darah pasien, bukan dengan metode swab atau usap lendir dari tenggorokam atau kerongkongan.