Liputan6.com, Bogor - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kota dan Kabupaten Bogor menjadi salah satu tempat isolasi pasien yang positif terjangkit virus Corona Covid-19.
Namun, teknologi dan peralatan medis yang memadai untuk menangkal wabah corona covid-19 di rumah sakit milik pemerintah daerah masih terbatas.
Untuk mencukupi kebutuhan ketersediaan peralatan medis dan alat pelindung diri (APD), Institut Pertanian Bogor (IPB) menyalurkan bantuan bagi RSUD Kota Bogor dan RSUD di Kabupaten Bogor yakni RSUD Leuwiliang, RSUD Cibinong, dan RSUD Ciawi.
Advertisement
Bantuan berupa peralatan pengiriman spesimen saluran pernapasan sebanyak 650 unit Virus Transport Medium (VTM), media swab, masker, dan kapas alkohol.
Unit kerja IPB juga menyumbangkan 250 set APD ke RSUD Kota Bogor, meliputi baju hazmat, masker N-95, Google, sepatu, sarung tangan karet biru, sarung tangan karet putih, apron, plastik sampah dan alcohol prep pad.
Ketua Tim Crisis Center yang juga Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Sistem Informasi, IPB University, Dodik Ridho Nurrochmat mengatakan, bantuan yang berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB University ini dalam rangka mencegah, mendeteksi, dan membatasi penularan infeksi Covid-19.
Adapun bantuan itu berupa 650 unit VTM terdiri dari 500 unit VTM yang telah diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kota Bogor, pada 22 Maret 2020 dan 150 unit lainnya akan diserahkan kepada RSUD Cibinong.
Sedangkan bantuan 150 set APD lengkap akan segera diserahkan ke RSUD Cibinong, RSUD Leuwiliang dan RSUD Ciawi pada Senin besok.
"Alhamdulillah, kita bisa sedikit berkontribusi bagi Kota dan Kabupaten Bogor dengan memberikan bantuan ini untuk Dinkes Kota Bogor," ujar Dodik.
Rektor IPB University Arif Satria menyampaikan bahwa berkat kerjasama yang erat, di saat-saat sulit seperti sekarang ini semua pihak harus bisa saling membantu. "Semoga bersama-sama kita bisa melalui masa yang sulit ini." ujar Arif.
Sementara itu, rasa kekhawatiran akan terinfeksi di Kota Bogor juga kian meningkat. Tak hanya dari perawat sendiri, masyarakat pun demikian. Warga Kota Bogor yang panik, berbondong-bondong memeriksakan kesehatannya di rumah sakit swasta maupun pemerintah.
Mereka rela merogoh kocek tak sedikit, untuk memastikan kondisi tubuh terutama paru-paru mereka dalam kondisi baik dan sehat.
"Setidaknya untuk pencegahan. Karena sekarang Covid-19 terus menyebar. Ya kita mana tahu kondisi fit atau tidak kalau tidak dicek," ujar Saefullah, warga Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Â
Jumlah ODP Meningkat, 2 Meninggal
Data terkini Pemkot Bogor 22 Maret 2020 pukul 12.00 WIB, tercatat 1 pasien positif Corona Covid-19 meninggal dunia.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) meningkat dari 163 menjadi 205 orang. Dari jumlah tersebut, 30 orang di antaranya selesai pemantauan. Sedangkan sisanya masih dalam pemantauan.
Adapun jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga saat ini tercatat sebanyak 8 orang. Satu diantaranya telah dinyatakan selesai pengawasan, sementara delapan sisanya masih dalam pengawasan pihak rumah sakit.
Saat ini, petugas Dinas Kesehatan Kota Bogot tengah melakukan tracing kontak terkait 4 orang positif virus tersebut.
Sedangkan di Kabupaten Bogor, tercatat 5 pasien positif Corona Covid-19 dan 1 orang meninggal dunia.
Orang Dalam Pemantauan 199. Dari jumlah tersebut, 90 orang di antaranya selesai pemantauan. Sedangkan sisanya masih dalam pemantauan.
Adapun jumlah PDP hingga saat ini tercatat sebanyak 54 orang. 18 dinyatakan selesai pengawasan, sementara 36 masih dalam pengawasan pihak rumah sakit.
Â
Advertisement