Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Tarakan menggelar perlombaan MTQ ke-18 selama tiga hari, yaitu pada 19-22 Maret 2020. Meski acara tersebut digelar, namun Pemkot Tarakan terutama panitia menerapkan protokoler pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).
Sebelum kegiatan MTQ ke-18 resmi dibuka oleh Wali Kota Tarakan Khairul, di Masjid Raya Baitul Izza pada Kamis (19/3) malam, panitia melakukan pengawasan ketat.
Baca Juga
Ya, pengawasan ketat dilakukan pada setiap peserta maupun pengujung. Salah satunya adalah pemeriksaan dari petugas kesehatan, untuk pengecekan suhu tubuh menggunakan thermal scanner.
Advertisement
"Ada pesan khusus yang saya sampaikan kepada panitia, untuk mengikuti protokol pencegahan Covid-19," jelas Khairul dalam sambutannya.
Tarakan Perbaiki Peringkat
Untuk diketahui, ada delapan cabang yang dilombakan dalam kegiatan MTQ ke-18 di tingkat kota, yaitu seni baca Alquran, qiraat Alquran, hafalan Alquran, tafsir Alquran (tidak ada peserta), khotmil quran, syarhil quran, seni kaligrafi Alquran dan karya tulis ilmiah Alquran.
Total ada ada 174 orang dari empat kafilah yang mengikuti perlombaan tersebut. Mereka terbagi atas 42 orang dari kafilah Tarakan Utara, 43 orang dari Kafilah Tarakan barat, 44 orang dari kafilah Tarakan Tengah dan 45 orang dari Kafilah Tarakan Timur.
"Harapan kami dari seleksi tiga hari ini dapat menghasilkan qori dan qoriah terbaik. Kemudian di MTQ tingkat provinsi, Tarakan bisa memperbaiki peringkat, sebelumnya kita selalu di posisi keempat," terang Khairul.
Namun guna mencapai target perbaikan peringkat, Khairul juga menyadari waktu pelaksanaan Training Center bagi kafilah Tarakan untuk mengikuti MTQ tingkat Provinsi cukup singkat.
"Kalau sesuai jadwal pelaksanaan di minggu kedua April, berarti kami hanya bisa training center selama dua minggu saja," kata Khairul.
Â
Advertisement