Sukses

Jubir: Hasil Negatif Rapid Test Tak Jamin Bebas Covid-19

Menurut Yurianto, diperlukan beberapa hari agar Covid-19 terdeteksi seusai pemeriksaan rapid test.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penganan Covid-19 Achmad Yurianto meminta agar masyarakat yang dinyatakan negatif Virus Corona menggunakan rapid test jangan besenang hati dulu. Sebab hasil negatif saat pemeriksaan dengan alat rapid test tidak menjadi jaminan jika seseorang dalam kondisi tidak sakit karena hanya untuk mengukur kadar antibodi.

"Perlu dipahami bersama, bahwa hasil negatif tidak memberikan jaminan bahwa yang bersangkutan tidak sedang sakit. Karena kita ketahui pemeriksaan rapid test ini adalah berbasis untuk mengukur kadar antibodi dari munculnya virus corona," kata Yurianto di akun BNPB, Jakarta Timur, Senin (23/3).

Menurut Yurianto, diperlukan beberapa hari agar Covid-19 terdeteksi seusai pemeriksaan rapid test.

"Dibutuhkan waktu beberapa hari sejak infeksi itu terjadi agar antibodi muncul dan bisa terdeteksi. Oleh karena itu pada saat pemeriksaan memberikan hasil negatif, bisa pada sebenarnya antibodi belum terbentuk karena infeksinya baru berlangsung kurang dari 7 hari," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pemeriksaan Ulang di Hari ke-7

Untuk itu, lanjutnya, perlu ada pemeriksaan ulang setelah hari ketujuh sampai kesepuluh seusai pemeriksaan rapid test. Sehingga, hasil akhirnya akan diketahui.

"Oleh karena itu langkah yang harus dilakukan berikutnya adalah dilakukan pemeriksaan ulang setelah hari ke-7 sampai dengan hari kesepuluh, untuk kita ukur kembali antibodinya. Manakala hasil pemeriksaan kedua ini masih tetap negatif, kita bisa menyimpulkan bahwa saat ini sedang tidak terinfeksi. tetapi ingat, bahwa kita belum punya kekebalan untuk tidak terinfeksi," pungkasnya.

Reporter: Ronald Chaniago

Sumber: Merdeka.com

Â