Liputan6.com, Jakarta - Kebijakan kerja dari rumah atau work from home berdampak baik pada kualitas udara di Jakarta. Kualitas udara di Ibu Kota jadi lebih sehat dari hari biasa. Terlebih, curah hujan dan arah angin mendukung perbaikan kualitas udara di Jakarta.
Hal itu disampaikan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih dalam keterangan tertulis, Rabu (25/3/2020).
Dia memaparkan, berdasarkan pemantauan di lima Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, hasilnya menunjukkan perbaikan kualitas udara, terutama menurunnya kosentrasi parameter PM 2.5 selama penerapan work from home.
Advertisement
Walaupun sebetulnya, menurut Andono, hal itu bukan merupakan faktor tunggal.
“Namun, penurunan ini juga konsisten dengan tingkat curah hujan. Ketika curah hujan tinggi, kosentrasi parameter PM 2.5 menunjukan penurunan dan ketika hari-hari tidak hujan, kosentrasi parameter PM 2.5 sedikit meningkat,” kata Andono.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Arah Angin
Arah angin pun berpengaruh terhadap polutan jenis PM 2.5 ini atau partikel debu halus berukuran 25 mikrogram/m³.
“Arah angin yang mengarah ke Ibu Kota juga mempengaruhi konsentrasi parameter PM 2.5,” ujar Andono.
Advertisement