Sukses

3 Hal Terkait Dokter dan Perawat RSUP Persahabatan yang Diusir dari Tempat Kos

Peristiwa diusirnya dokter dan perawat RSUP Persahabatan diduga ada kaitannya dengan rasa cemas dan ketakutan masyarakat terkait penyebaran virus Corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi virus corona Covid-19, berita kurang mengenakkan datang dari dokter dan perawat Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan atau RSUP Persahabatan.

Kabar tersebut adalah adanya dokter dan perawat dari RSUP Persahabatan yang tiba-tiba diusir dari tempat kosnya.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah membenarkan adanya aduan dan keluh kesah dari paramedis tersebut.

"Iya ada. Ya mereka kan sejak Rumah Sakit Persahabatan ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan itu, bukan hanya perawat, ada juga dokter, mahasiswa juga yang di situ, diminta untuk tidak kos di situ lagi," tutur Harif saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 25 Maret 2020.

Harif menduga, peristiwa itu ada kaitannya dengan rasa cemas dan ketakutan masyarakat terkait penyebaran virus Corona Covid-19.

Beruntungnya, saat ini, dokter, perawat dan mahasiswa tersebut sudah kembali mendapatkan fasilitas tempat tinggal.

Berikut 3 hal terkait dokter dan perawat RSUP Persahabatan yang tiba-tiba diusir dari tempat kosnya dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 4 halaman

Diduga Karena Khawatir Corona Covid-19

Di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19, tenaga medis mulai dari dokter hingga petugas kebersihan rumah sakit, menjadi pejuang di garda terdepan dalam menolong masyarakat. Namun begitu, rasa takut selalu dapat mempengaruhi nurani tiap orang.

Seperti yang dialami dokter dan perawat di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur. Paramedis tersebut justru mendapat perlakuan tak menyenangkan karena tiba-tiba diusir dari kosan yang disewa.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah membenarkan adanya aduan dan keluh kesah dari paramedis tersebut.

"Iya ada. Ya mereka kan sejak Rumah Sakit Persahabatan ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan itu, bukan hanya perawat, ada juga dokter, mahasiswa juga yang di situ, diminta untuk tidak kos di situ lagi," tutur Harif saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 25 Maret 2020.

Harif menduga, peristiwa itu ada kaitannya dengan rasa cemas dan ketakutan masyarakat terkait penyebaran virus Corona Covid-19.

Meski disebut hanya beberapa dari perawat yang mengadu, dia menyayangkan adanya tindakan tersebut.

"Menurut saya tidak harus seperti itu. Justru dalam masa-masa begini ini, ada perawat ada dokter di lingkungan kita malah harusnya bersyukur. Bisa menjadi tempat bertanya, tempat konsultasi, ya kan. Karena mereka tahu banyak soal seperti ini, supaya tidak salah informasi. Bisa menjadi sumber informasi yang utama harusnya untuk di bidang kesehatan," katanya.

Meski begitu, Harif tidak dapat menyalahkan kekhawatiran masyarakat terkait kondisi ini. Pasalnya, Covid-19 sudah menjadi pandemi global dan memberikan tekanan luar biasa besar terhadap psikologis setiap orang.

"Dari pihak kita ya sayang saja, harusnya senang ada tenaga kesehatan di sana," kata Harif.

 

3 dari 4 halaman

Sudah Difasilitasi Tempat Tinggal

Meski begitu, menurut Harif, tenaga medis pasien corona Covid-19 RSUP Persahabatan, Jakarta Timur, yang ditolak pulang oleh tetangga mereka telah difasilitasi tempat tinggal.

"Pagi ini menurut sumber kami, masalah ini sudah diambil alih pimpinan (RSUP Persahabatan)," ujar Harif.

Manajemen RSUP Persahabatan, kata Harif, telah mengambil alih kebijakan untuk memfasilitasi tempat tinggal sementara bagi dokter maupun perawat yang ditolak pulang oleh tetangganya karena takut Corona.

Selain tempat tinggal sementara, dokter dan perawat tersebut juga diberikan fasilitas kendaraan antar-jemput oleh Pemprov DKI.

"Barusan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) menyampaikan sudah disediakan tempat lengkap dengan kendaraan antar-jemput," katanya seperti dikutip dari Antara.

PPNI menerima laporan kalangan dokter dan perawat yang sedang menangani kasus Corona di RSUP Persahabatan mendapat penolakan kembali ke kosan atau rumah mereka.

 

4 dari 4 halaman

Dibantah Dirut RSUP Persahabatan

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan atau RSUP Persahabatan Rita Rogayah mengklarifikasi ihwal pemberitaan dokter dan perawatnya yang diusir dari tempat kos.

Menurut Rita, tidak benar bahwa dokter dan perawatnya diusir dari tempat kos tersebut.

"Sehubungan dengan berita perawat Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan yang diusir dari tempat kos, sebetulnya bukan demikian," ujar Rita melalui keterangan tertulisnya.

Rita menyebut, yang benar adalah dokter dan perawat RSUP Persahabatan memilih untuk pergi dengan sendirinya dari kosan yang mereka sewa. Menurutnya, lingkungan sekitar yang membuat dokter dan perawatnya memilih pergi.

"Perawat-perawat kami yang berada di lingkungan tempat tinggal merasa lingkungan sudah tidak nyaman dengan keberadaan mereka," ucap dia.

Rita pun menyesalkan adanya kejadian yang menimpa dokter dan perawatnya. Apalagi, di tengah pandemi virus corona Covid-19, para dokter dan perawat merupakan garda terdepan dalam melawan virus corona.

"Hal ini sebetulnya tidak perlu terjadi, karena perawat-perawat yang bertugas telah menggunakan apd-apd (alat pelindung diri) yang lengkap, sehingga mereka sebetulnya terhindar dari virus-virus Covid-19," kata Rita.

Rita mengatakan, kini dokter dan perawatnya itu sudah mendapatkan tempat tinggal yang baru.

Menurutnya, ada donatur yang bersedia memberikan tempat tinggal kepada mereka.

"Dengan adanya berita ini, telah banyak bantuan yang datang ke kami untuk memberikan tempat-tempat kepada perawat kami. Saya ucapkan terimakasih kepada semua para donatur yang telah membantu kami di RSUP Persahabatan," tutup Rita.