Sukses

Pemerintah: Hasil Negatif Rapid Test Belum Tentu Kebal Corona

Jika setelah tujuh hari masih negatif Corona, menurut Yuri hal tersebut belum tentu dikatakan aman.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Pemerintah untuk penanganan virus corona atau Covid-19 Achmad Yurianto menjelaskan, hasil negatif rapid test belum tentu kebal corona. Menurutnya, harus dilakukan tes ulang setelah tujuh hari.

"Yang sudah melaksanakan rapid test dan hasilnya negatif jangan memaknai bahwa Anda bebas dari penyakit ini," kata Yurianto saat jumpa pers di BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). 

Dia menuturkan, beberapa kasus negatif Corona sebenarnya adalah kasus yang sudah terinfeksi. Tetapi masih kurang dari tujuh hari, sehingga antibodi orang tersebut belum terbentuk.

"Maka pada saat pemeriksaan bisa memberikan kesan gambaran negatif. Sebenarnya virusnya sedang berproses, karena kita bisa mendapatkan antibodi itu pada umumnya setelah hari ketujuh," ucapnya.

Jika setelah tujuh hari masih negatif, lanjut Yuri, orang tersebut belum tentu dikatakan aman. Untuk itu dia kembali menyarankan agar tetap melalukan social distancing atau jaga jarak dengan orang lain. 

"Bukan berarti kebal Anda belum terinfeksi dan sangat-sangat mungkin bisa terinfeksi manakala kontak dekat dengan kasus positif tetap dilakukan," pungkasnya. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Imbau Tunda Mudik

Selain itu, Yuri juga meminta kepada masyarakat Indonesia sebisa mungkin menunda tradisi mudik Lebaran pada tahun ini. Hal ini untuk memutus rantai persebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang kian memprihatinkan.

"Tidak perlu bepergian jauh bersama keluarga apalagi harus ke kampung halaman, alangkah lebih baik ditunda," kata Yurianto saat jumpa pers di BNPB Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Hal ini menurutnya telah menjadi perhatian penuh pemerintah supaya penambahan kasus tidak meninggi dan penularan Corona Covid-19 tidak semakin banyak. 

Dia meminta kepada masyarakat agar menghindari berada di satu tempat secara berkerumun dan bersama lebih dari satu orang, seperti di dalam mobil, bus, atau kereta.

"Jadi maka sebaiknya hati-hati tidak perlu meninggalkan rumah dan pergi bersama keluarga ke tempat jauh di dalam satu alat angkut yang berdesakan, ini risiko berlipat ganda," jelas dia.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka 

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.