Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono memberikan penjelasan terkait langkah isolasi wilayah atau local lockdown yang dia lakukan. Aspek kemanusiaan dan kesehatan masyarakat menjadi poin pertimbangan utama.
"Hal ini saya lakukan ini untuk protect warga saya. Karena kita sekarang, yang tadinya, darurat siaga, kita sudah menetapkan zona merah atau warganya yang status positif," kata dia, dalam diskusi SmartFM bertajuk ‘Kerja Efektif Menghadapi Corona’, Sabtu (28/3/2020).
Baca Juga
Dia sadar bahwa banyak warganya yang merantau ke Jakarta, daerah dengan jumlah kasus positif Corona paling besar se-Indonesia. Sekitar 50 persen. Selain itu, Kota Tegal merupakan daerah transit bagi daerah sekitarnya.
Advertisement
"Kota Tegal sebagai transit city bagi daerah tetangga seperti Brebes, Kabupaten Tegal, dan Pemalang yang banyak warganya merantau di Jakarta. Ini pada pulang," jelas Dedy.
"Makanya saya membikin pembatas dengan istilah local lockdown. Isolasi wilayah dengan keadaan darurat mereka harus dikarantina, di kotanya, tidak boleh keluar, dan juga tidak gampang orang masuk ke kota Tegal melalui satu pintu, ini harus dicek suhu tubuhnya. Dan nanti ada beberapa titik, nanti harus menunjukkan identitas, KTP, SIM, dan sebagainya agar kalau terjadi yang tidak diinginkan, kita melacak mudah," lanjut dia.
Dia mengakui, bahwa pada mulanya langkah-langkah pembatasan alias upaya mendorong jaga jarak mendapatkan penolakan dari masyarakat. Namun, situasi berbalik ketika ditemukan kasus positif Corona. Dukungan dari kemudian mengalir kepada Pemda.
"Setelah tahu warganya ada yang positif, mereka itu merasa tidak nyaman kalau tidak dibatasi. Karena Kota Tegal yang tadi saya sampaikan ini sebagai transit city untuk daerah yang lain di kota tegal," ungkapnya.
Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pastikan Bahan Pangan Cukup
Berbagai langkah persiapan sudah dijalankan pihaknya dalam menghadapi isolasi wilayah. Salah satunya memastikan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat. Pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak Bulog untuk memastikan ketersediaan pasokan untuk 3 hingga 4 bulan ke depan.
"Di Kota Tegal sendiri masyarakatnya rata-rata ini mampu. Untuk angka kemiskinan sangat kecil. Masyarakat Tegal ini mampu. Kita kalau melihat kebutuhan masyarakat, kita sudah menginstruksikan Dinas Sosial untuk masyarakat atau tidak mampu ini. Persiapan ya dana yang tidak terduga untuk bencana dapat digunakan," urai dia.
"Selain itu saya dan jajaran seluruh ASN, anggota DPRD, berencana mengkoordinasi mereka semua menyisihkan pendapatan membantu masyarakat tidak mampu," terang Dedy.
Â
Advertisement