Sukses

Wali Kota Jakbar Sebut 183 Orang Diisolasi di Masjid Jami Tamansari Terkait Corona

Wali Kota menyebut, 183 orang yang diisolasi terkait Corona tersebut tengah menggelar tabligh keliling.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi menyebut, masih ada 183 jemaah yang hingga kini masih diisolasi terkait Corona di Masjid Jami Tamansari, Jakarta Barat. Dia memastikan, selama masa isolasi, kebutuhan makanan 183 warga tersebut akan disediakan.

"Diisolasi sementara, tidak boleh keluar sampai ada langkah selanjutnya, kita urus makannya. Jumlah 183 orang," ujar Rustam dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu (28/3/2020).

Rustam menyebut, 183 orang yang diisolasi terkait Corona tersebut tengah menggelar tabligh keliling. Menurutnya, peserta tak hanya dari Indonesia, melainkan dari mancanegara.

"Yang di Masjid Raya Kebon Jeruk, mereka adalah ustaz yang tabligh keliling, ke rumah-runah dan juga ada jamaah dari manca negara atau nusantara yang berziarah, serta untuk beberapa waktu berdiam di masjid itu, ini sudah berlangsung lama," kata dia.

Dia menyebut, kegiatan tabligh keliling di masjid tersebut sudah dilakukan sejak lama, bahkan pada saat dirinya menjabat Camat Sari pada tahun 2007, kegiatan tersebut sudah dilakukan.

"Saya tahu ini sejak saya jadi Camat Tamansari tahun 2007 hingga 2010," kata dia.

Rustam memastikan pihaknya sudah menyampaikan seruan dari Gubernur DKI Jakarta serta MUI untuk tidak menggelar kegiatan semacam tabligh keliling di tengah pandemi Corona.

"Di masjid-masjid lain sudah disampaikan Seruan Gubernur untuk menunda sementara salat Jumat, juga salat berjamah, serta tabligh-tabligh akbar sejenisnya," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kesehatan Baik

Sebelumnya, Camat Tamansari, Risan Mustar mengatakan, kondisi kesehatan ratusan orang yang dikarantina terkait Corona di Masjid Jami, Tamansari, Jakarta Barat, baik. Mereka diisolasi setelah suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat melakukan rapid test di tempat tersebut yang hasilnya, tiga orang positif Covid-19.

"Sehat alhamdulillah," ujar Risan kepada Merdeka, Sabtu (28/3/2020).

Dia menuturkan, pemeriksaan rapid tes Coronapada Kamis, 26 Maret 2020, di masjid tersebut karena banyaknya warga asing di sana untuk melakukan ibadah ataupun ziarah. Mengingat, masjid itu merupakan cagar budaya.

Menurut dia, asal negara ratusan orang itu beragam, antara lain Malaysia, Thailand, Bangladesh, Pakistan, India.Saat ada rapid tes, imbuh Risan, ada sekitar 300 orang yang diperiksa. Tiga orang positif Covid-19 akibat Corona, sementara 297 negatif

Dari jumlah negatif, beberapa orang yang dilakukan tes pulang ke rumah masing-masing khususnya warga lokal seperti Cirebon, Bekasi, Tangerang. Lagipula, menurut Risan mereka hendak pulang saat rapid tes berlangsung.

"297 itu karena negatif nah karena belum ada keputusan. Nah, ada mereka ada yang pulang. Lokal. Ada yang ke Cirebon, Tangerang, ada yang ke Bekasi. Nah, 150 orang kurang lebih dikarantina," ujar Risan.

Karantina selama 14 hari dilakukan di masjid tempat dilakukan tes. Lebih lanjut, Risan mengatakan mereka yang dikarantina terus dipantau oleh Dinas Kesehatan Jakarta Barat.

Selama itu pula, kata Risan, mereka yang dikarantina tidak diperbolehkan keluar masjid. Pun sebaliknya, orang luar untuk sementara waktu tidak diperkenankan masuk ke masjid tempat karantina 150 orang tersebut.

"Bukan ditutup sih tapi yang di dalam tidak boleh keluar lagi artinya kegiatan sehari-hari gitu biasa di masjid. Bantuan makan kami supply," jelas Risan.