Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa telah menyiapkan 90 petugas medis guna menangani pasien positif Virus Corona Covid-19 di Rumah sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Gatot Subroto, Jakarta.
Hal ini disampaikan Andika saat menggear teleconference dengan pejabat utama TNI AD di Markas Besar TNI AD, Jakarta, pada Jumat (27/3/2020). Selain petugas medis, TNI AD juga menerjunkan 8 dokter ahli paru.
"Sebanyak 8 orang dokter paru dari wilayah diperbantukan di RSPAD pusat dalam beberapa minggu kedepan," ujar Andika.
Advertisement
Andika juga memerintahkan 71 Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) di seluruh Indonesia untuk membangun tenda lapangan. Nantinya tenda darurat tersebut akan digunakan untuk para tim medis.
"Kita membangun tenda lapangan di 71 RSAD seluruh Indonesia, sebagai ruang isolasi, salah satu bentuk untuk mengurangi resiko terpaparnya para tim medis," kata Andika.
Dalam memenuhi kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD), TNI AD juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam pemenuhan untuk RSPAD.
Keputusan yang diambil cepat oleh Andika dalam menambah tenaga medis serta pemenuhan kebutuhan APD, merupakan sebuah upaya menangani pasien Covid-19.
"Kita tidak boleh menolak pasien Corona, dengan alasan apapun, maksimalkan fasilitas ruang isolasi tenda lapangan di 71 titik RSAD, inikan bersifat emergency, dan kemanusian, yang kalian (RSPAD) butuhkan akan kami usahakan, segera dan secepatnya," ujar Kasad.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Penyemprotan Disinfektan
Jenderal TNI Andika Perkasa juga menginstruksikan jajarannya untuk melakukan penyemprotan disinfektan di Mabes TNI AD serta lima museum pusat sejarah Angkatan Darat.
Adapun lokasi yang disterilisasi yaitu Museum Panglima Besar Jenderal Sudirman dan Museum Dharma Wiratama di Yogyakarta, Museum Jenderal Ahmad Yani dan Museum Jenderal A.H Nasution di Jakarta Pusat, serta Museum Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor, Jawa Barat.
Sejak 16 Maret 2020, Dinas Sejarah TNI AD menutup lima museum tersebut dari masyarakat umum, serta melakukan pembersihan dengan cairan disinfektan di setiap sudut museum secara berkala, agar barang peninggalan bersejarah tetap terawat dan bebas dari virus corona.
Dengan adanya penutupan museum hingga batas waktu yang belum ditentukan, Badan Pelaksana Museum dan Monumen Pusat (Balakmusmonpus) mengaku akan lebih banyak memberikan informasi terkait sejarah TNI AD melalui media sosial.
Sementara itu, pengawasan juga diperketat bagi setiap orang yang akan masuk ke Markas Besar TNI AD di Jakarta, mulai dari pengecekan suhu tubuh hingga penyemprotan disinfektan. Langkah tersebut dilakukan demi mencegah meluasnya penyebaran virus corona COVID-19 di Indonesia
Advertisement