Sukses

Cegah Corona, Pemkot Bekasi Dukung Lockdown di Permukiman Warga

Upaya ini dapat dilakukan sedini mungkin, mengingat situasi Kota Bekasi yang sudah masuk zona merah Corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Bekasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mendorong upaya lockdown bagi permukiman warga di Kota Bekasi, demi menekan laju penyebaran virus Corona (Covid-19). Upaya ini dapat dilakukan sedini mungkin, mengingat situasi Kota Bekasi yang sudah masuk zona merah Corona Covid-19.

"Kita dorong lockdown lokal per cluster perumahan, permukiman. Kalau perlu per RT/RW dan gang," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Darurat Penanggulangan Bencana Covid-19 Kota Bekasi, Tri Adhianto, saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (29/3/2020).

Meski belum ada pernyataan tertulis terkait hal ini, ujar Tri, namun sudah banyak warga yang lockdown mandiri untuk bersama menanggulangi wabah Corona Covid-19.

"Belum dalam bentuk tertulis, tetapi dukungan moral ke warga yang memang bisa melakukan penutupan portal, pengaturan keluar masuk, dan lain-lain," ujar mantan Kadis PUPR Pemkot Bekasi itu.

Diantara banyak perumahan di Kota Bekasi, Jawa Barat, Perumahan Sangat Sederhana (RSS), Rawalumbu, saat ini termasuk salah satu permukiman yang sudah melakukan lockdown, tepatnya sejak Sabtu 28 Maret 2020 malam.

"Jalan biasa akses keluar masuk Kampung Rawaroko Jembatan 6 belakang dan depan sudah kita tutup. Sampai kondisi benar benar aman, baru dibuka kembali portal disini," kata Theo Ari Matea, Karang Taruna RW 033 RSS.

Penjagaan portal di permukiman yang memiliki sekitar 500 KK itu, ujar dia, melibatkan Karang Taruna yang berjaga secara bergantian dalam tiga shift, pagi, sore dan malam.

"Yang jaga antara dua sampai tiga orang dalam satu shift, ditambah satu dari pihak RT," akunya.

Menurut Theo, masyarakat di luar RSS masih diperbolehkan masuk asalkan memiliki urusan mendesak dengan warga setempat. Waktu yang diberikan pun dibatasi, yakni tak lebih dari 15 menit.

"Kita sudah hafal semua warga yang ada di sini, dan tidak mungkin kecolongan," ucapnya.

Theo sendiri tak tahu sampai kapan lockdown di permukimannya akan diberlakukan. Namun dengan adanya upaya ini, warga berharap wabah Corona Covid-19 bisa secepatnya tertangani, dan kondisi bisa kembali normal.

"Semoga wabah Corona mereda di awal bulan puasa nanti," paparnya.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lindungi Warga

Ketua RW 033 RSS, Agus Sudarto, mengatakan RW bersama pihak terkait beserta warga sepakat mengambil tindakan lockdown untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona Covid-19 di lingkungannya.

"Kita mengantisipasi warga kita agar tidak kena, dan itu kewajiban saya melindungi warga saya. Dan di sini terlalu rapat kompleknya, jadi rasa khawatir," ujarnya.

Ia juga berharap Pemkot bisa memerhatikan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat khususnya kalangan bawah, yang wilayahnya menerapkan lockdown sebagai bagian dari penanggulangan Covid-19.

"Untuk hal-hal seperti ini, kita sangat mendukung sekali apa yang sudah diimbau oleh pemerintah. Semoga warga diberi kesehatan dan selalu menjaga kebersihan," imbuh Agus.

Adapun maklumat RW 033 RSS terkait lockdown, diantaranya pedagang, ojek online serta pengantar paket hanya diperbolehkan sebatas pintu gerbang, kecuali pedagang sayur, beras. Anak-anak dibatasi keluar rumah hingga pukul 20.30 WIB, dan untuk muda mudi pukul 21.00 WIB. Bagi warga yang sedang sakit flu, pilek dan batuk, diharapkan istirahat dan beribadah di dalam rumah.

Sementara update terkini Covid-19 di Kota Bekasi, tercatat Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 241 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 117 orang, positif Covid-19 sebanyak 30 orang yang seluruhnya tersebar di 12 kecamatan.