Sukses

Teluk Bintuni Siap Akselerasi Percepatan Pembangunan Kawasan Industri Khusus

Masuknya berbagai investasi di Teluk Bintuni akan juga memberikan kenaikan angka penyerapan tenaga kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Pasca-ditetapkannya Kabupaten Teluk Bintuni sebagai Kawasan Industri Khusus (KIK), pihak pemerintah kabupaten dan pusat terus membangun komunikasi aktif sebagai bentuk koordinasi lintas kementerian untuk percepatan pembangunan.

Seperti dilansir dari laman web Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Kementerian Perindustrian https://kppip.go.id, area yang dipersiapkan sebagai Kawasan Industri Teluk Bintuni ini, terletak di Desa Onar Baru Distrik Sumuri, Kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat dengan luas lahan ± 2112 hektare Berbasis Industri Pupuk dan Petrokimia, dengan nilai investasi sebesar ± Rp 31,4 triliun.

Bupati Teluk Bintuni Ir Petrus Kasihiw M.T sebagai stakeholder yang memegang peranan penting di daerah terdampak, menunjukkan antusias komitmen pemerintah daerah dengan menandatangani alokasi 50 hektare lahan awal dari yang dibutuhkan sebagai langkah awal program akselerasi pembangunan ini.

Sinergi dan sinkronisasi dari sisi perencanaan pembangunan nasional antara pemerintah daerah dan pusat menjadi penting untuk mendorong percepatan pembangunan di Teluk Bintuni. Kolaborasi tugas dan fungsi terus dibangun dengan komunikasi yang tepat dan konsisten.

Kontinuitas sinergi antara pemerintah daerah dan pusat serta stakeholder yang terlibat dalam program percepatan pembangunan ini, dilakukan Kabupaten Teluk Bintuni secara berkala. Seluruh perkembangan dilaporkan dengan tahapan yang terencana agar soliditas bisa terbangun dengan sempurna demi kelangsungan program ini.

Di sisi lain, dengan ditetapkannya Teluk Bintuni sebagai KIK, akan memberikan multiplier effect bagi kawasan tersebut. Masuknya berbagai investasi di Teluk Bintuni akan juga memberikan kenaikan angka penyerapan tenaga kerja yang bisa mempengaruhi statistik daerah, provinsi maupun negara.

"Ya ini sesuai cita-cita kita semua, menjadikan anak bangsa yang mempunyai daya saing, maju dan mempunyai masa depan yang cerah sesuai dengan visi Bapak Presiden Jokowi yaitu Menuju Indonesia Maju," ujar Petrus.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Teluk Bintuni Siap

Dengan ramainya industri di masa-masa mendatang, sebagai kawasan dengan status KIK, tentu pengembangan sumber daya manusia dibutuhkan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan industri itu sendiri.

Permasalahan yang kerap kita temui dari enggannya industri di daerah menyerap secara maksimal tenaga kerja yang dialokasikan untuk daerah terdampak (direct affected village), adalah kurangnya kompetensi tenaga kerja yang siap diserap perusahaan.

Hal ini telah disikapi lama oleh Bupati Teluk Bintuni. Dengan mendirikan balai pelatihan yang diberi nama Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB), pemerintah kabupaten menggandeng Petrotekno Technical School untuk mempersiapkan sumber daya lokal yang dibutuhkan industri.

P2TIM-TB yang dioperasikan oleh Petrotekno telah meluluskan 489 tenaga kerja bersertifikasi nasional dan internasional siap pakai, sesuai dengan standar kebutuhan industri. Angka ini masih akan terus dimaksimalkan dengan menambah kapasitas peserta pelatihan di kemudian hari, sesuai kebutuhan industri.

Dengan dikurasi langsung oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Engineering Construction Industry Training Board yang berkedudukan di Inggris, lulusan P2TIM-TB, Petrotekno memberikan jaminan kompetensi dari semua lulusannya.

Direktur Petrotekno Technical School, Sarwono Pratomo Satrio ketika dikonfirmasi mengenai kesiapan lulusan P2TIM-TB sebagai penggawa di dunia industri di Teluk Bintuni, menyatakan kesiapan dan kesigapan lulusan Petrotekno untuk mengisi kebutuhan industri yang dibutuhkan oleh daerah manapun.

"Apa yang kita ajarkan di P2TIM dan Petrotekno itu bukan hanya mengenai kemampuan menyerap keahlian untuk para peserta pelatihan saja. Mempersiapkan mereka menjadi sosok-sosok yang berkompeten dengan integritas sebagai tenaga kerja yang berdedikasi itu yang kita siapkan untuk menjawab kebutuhan industri di skala nasional dan internasional. Jadi bukan hanya di Bintuni saja," ujar Sarwono.

Dengan sertifikasi profesi yang dimiliki dari setiap lulusan, diharapkan ini menjadi daya tawar yang absolut bagi industri-industri dalam negeri untuk terus menyerap kebutuhan tenaga kerja yang berkompetensi untuk memenuhi kebutuhan industri.

Â