Sukses

Top 3 News: Geger Belanja di Supermarket Pakai APD di Tengah Pandemi Corona

Top 3 News, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku prihatin terhadap ulah warga di tengah kelangkaan APD bagi tenaga medis yang menangani virus corona.

Liputan6.com, Jakarta Top 3 news hari ini, tangkapan layar yang dibagikan oleh akun Instagram @lambe_turah bikin geger warga Ibu Kota di tengan pademi Corona atau Covid-19.

Dalam video viral tersebut terlihat dua warga asik berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat lengkap dengan kacamata dan masker.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku geram melihat aksi tersebut. Pasalnya saat ini para tenaga medis yang tengah berada di garda terdepan memerangi Corona lebih membutuhkan APD tersebut.

Diketahui, saat ini ada 30 provinsi di Tanah Air yang telah terpapar virus Corona. Sementara, provinsi lainnya yang belum ditemukan kasus positif virus corona, yakni Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Gorontalo, Kalimantan Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, secara antibodi bisa dinyatakan positif. Meski begitu, lanjut Yuri tetap harus dilakukan isolasi.

Sementara itu, hingga Minggu, 29 Maret 2020, Yuri mengungkap jumlah pasien positif Corona di Indonesia. Total keseluruhan menjadi 1.285 orang, setelah ada penambahan kasus baru sebnyak 130 orang.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Minggu, 29 Maret 2020:

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

1. Viral Warga Belanja di Supermarket Pakai APD, Menteri BUMN: Sangat Menyakitkan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir geram terhadap aksi dua warga saat berbelanja di supermarket di tengah pandemi virus corona Covid-19.

Sebab, keduanya terlihat mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat lengkap dengan kacamata dan masker.

"Sangat menyakitkan," kata Erick dalam pesan singkat, Minggu (29/3/2020).

Dia menilai seharusnya mereka bisa memikirkan keadaan sekitar dan para tenaga medis yang sedang berjuang di garda terdepan. Apalagi saat ini, APD sangat dibutuhkan oleh para tenaga medis untuk menangi virus corona Covid-19

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Jalan di Jaksel Akan Disekat Cegah Covid-19, Polisi: Belum Ada Penutupan

Dokumen berjudul "Data lokasi pemyekatan KLB Covid-19 Satuan Lalulintas Polres Metro Jakarta Selatan" beredar di media sosial.

Dokumen itu berisikan pemaparan empat unit Satuan Lalu Lintas di wilayah Jakarta Selatan mengenai ruas jalan yang dijadwalkan akan dilakukan penyekatan.

Disebutkan ada 14 titik, di antaranya Jalan di depan Universitas Veteran dan pintu masuk Tol Fatmawati, U Turn Ranco, di bawah U Turn PJO Ranco, U Turn Pos Gardu, JPO Layang UI, pintu masuk Tol Lenteng 3 dan pintu Tol Lenteng 1.

Namun, Kasat Lantas Polres Jakarta Selatan Kompol Sri Widodo menampik informasi yang beredar. 

"Belum ada penutupan-penutupan atau pengalihan," kata dia saat dikonfirmasi, Minggu (29/3/2020) malam.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. 5 Provinsi Belum Ada Kasus Positif Corona Covid-19, Ini Penjelasan Pemerintah

Indonesia darurat corona atau Covid-19 dengan hampir seluruh wilayahnya terpapar virus tersebut. Data terakhir menunjukkan, ribuan orang positif corona, ratusan orang meninggal, dan baru puluhan orang yang berhasil sembuh.

Meski begitu, ada lima provinsi yang belum ditemukan kasus positif virus corona, yakni Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Gorontalo, Kalimantan Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, lima provinsi tersebut sampai sejauh ini memang belum ada yang positif terpapar virus corona. Namun, secara antibodi bisa dinyatakan positif.

"Dari data tersebut, provinsi yang tadi disebut memang belum ada yang positif. Tetapi kan kita juga sudah mengirimkan Rapid Diagnostic Test (RDT) yang berbasis pada pemeriksaan serologi immunoglobulin, bukan pemeriksaan antigennya, pemeriksaan antibodinya," kata Yurianto saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (29/3/2020).

 

Selengkapnya...