Sukses

Gugus Tugas Covid-19: Penyemprotan Disinfektan Secara Fogging Tak Dianjurkan

Gugus tugas covid-19 meminta masyarakat tidak menggunakan hand sinitizer secara berlebihan.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan surat edaran perihal cara pembuatan hand sanitizer untuk menghalau virus corona atau covid-19. Pembuatan ini telah sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Ketua Tim Pakar Gugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, proses pembuatan penyanitasi tangan, menggunakan empat bahan, yaitu etanol, gliserol, hidrogen peroksida, dan air bersih. Di sisi lain, bahan kimia yang digunakan memiliki kadarnya masing-masing.

"Bahan-bahannya adalah etanol 96 persen , gliserol 98 persen, hidrogen peroksida 3 persen, dan air steril atau aquades," kata Wiku di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (30/3).

Menurutnya, hand sanitizer itu dapat digunakan untuk menangkal Virus Corona atau Covid-19. Kendati demikian, tidak digunakan berlebihan karena bisa menyebabkan iritasi kulit.

"Harus berhati-hati karena mengandung bahan yang mudah terbakar, utamanya bagi yang perokok atau sedang bekerja di dapur. Sekali lagi cuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah yang paling ampuh untuk membunuh virus, apabila tidak ada opsi gunakan hand sanitizer dengan bijak dan aman," kata dia.

Selain itu, Wiku juga mengingatkan agar masyarakat mempertimbangkan kembali penggunaan disinfektan di area publik. Hal ini akan bisa menimbulkan dampak tak baik bagi kesehatan.

"Penggunaan cairan disinfektan di area publik, transportasi, pasar, tempat ibadah, sekolah, rumah makan, perlu memperhatikan komposisi dan jenis bahan disinfektan dan tidak dianjurkan dilakukan secara berlebihan, seperti fogging karena dapat menimbulkan iritasi kulit bahkan mengganggu pernafasan," pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Disinfektan di Area Publik

 

Dalam hal ini, Wiku menjelaskan, ada cara lainnya untuk mencegah virus ini dengan cara mencuci tangan, mandi, mencuci pakaian dengan sabun dan menyetrika lalu memberikan cairan disinfektan saat disetrika. Saran ini pun tertulis di laman Instagram WHO.

Reporter: Ronald Chaniago

Sumber: Merdeka.com