Sukses

Jawa Barat Dapat Bantuan 50 Ribu Rapid Test, Bantu Cari Sebaran Corona Covid

Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, alat ini melengkapi apa yang sudah dikirim oleh Kementerian Kesehatan yang akan digunakan untuk mencari sampel di 27 Kabupaten/Kota di Jabar.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Daerah Jawa Barat sedikit terbantu karena mendapat tambahan alat uji cepat atau rapid test Corona Covid-19.  Dengan tambahan alat tersebut, diharapkan pemerintah dapat memetakan sample dan mengetahui sebaran Corona di Jawa Barat.

Melalui akun Instagramnya, Emil menyebut bantuan tersebut diberikan oleh Yayasan Budha Tsu Chi yang menyumbangkan 50 ribu alat tersebut.

"Terima kasih dan hatur nuhun kepada Yayasan Budha Tzu Chi, yang menyumbangkan 50 ribu alat Rapid Diagnostic Test Covid-19 kepada Jawa Barat," kata Kang Emil, Selasa (31/3/2020).

Menurut dia, alat ini melengkapi apa yang sudah dikirim oleh Kementerian Kesehatan.

"Rapid Test ini melengkapi Rapid Test yang dikirim oleh Kementrian Kesehatan. Rapid test ini sudah dan sedang digunakan saat ini di 27 daerah Jawa Barat. Hasilnya memberikan peta baru yang lebih akurat terkait persebaran virus covid-19 untuk ditindaklanjuti," ungkap Kang Emil.

Dia pun berharap kebaikan ini bisa ada yang membalasnya.

"Sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas solidaritas kemanusiaannya. Semoga kebaikan ini mendapat balasan berlipat. Amin," Emil memungkasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Karantina Satu Asrama

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, meski ada Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, Pemerintah Daerah (Pemda) setempat bisa melakukan karantina dengan skala kecil. Misalnya dengan melakukan karantina terhadap RT, RW ataupun asrama.

Muhadjir pun menyebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, telah meminta izin untuk meng karantina sebuah asrama di wilayah Sukabumi.

"Itu masih mungkin (melakukan karantina). Seperti permintaan Gubernur Jabar yang akan mengkarantina sebuah asrama di Sukabumi," kata Muhadjir kepada Liputan6.com, Rabu (1/4/2020).

Saat ditegaskan lagi, asrama apa yang dimaksud, Muhadjir enggan menjelaskan lebih jauh.

"Tanya Pak Gubernur Jabar," ucapnya. 

Sebelumnya, sebanyak 300 orang terdeteksi positif Covid-19 setelah hasil rapid test atau tes cepat digelar sejumlah daerah di Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, hasil tes cepat yang dilakukan selama sepekan terakhir memunculkan fakta baru. Kota Sukabumi menjadi wilayah dengan angka tertinggi baru orang yang terdeteksi Covid-19.

"Di luar dugaan untuk tes di kota Sukabumi. Terjadi hasil tes yang paling besar dari seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat," kata Emil dalam siaran langsung Youtube Humas Jabar, Senin, 30 Maret 2020. 

Meski tak merinci angka kasus orang terdeteksi positif tersebut, Emil mengaku pihak Pemprov Jabar memerintahkan kepada wali kota Sukabumi untuk melakukan tes tahap kedua. Serta melakukan karantina wilayah parsial.

"Untuk Sukabumi kami masih teliti lonjakannya terjadi dari wilayah mana. Tadi saya duga Depok dan Bekasi, malah lompatannya ada di kota Sukabumi. Tindakan pertama wali kota bisa melakukan karantina wilayah parsial di wilayahnya," ujarnya.

Menurutnya, sekitar 300 orang yang dinyatakan positif itu akan melakukan tes kedua yaitu tes dengan menggunakan tes swab atau pengambilan sampel air liur dari mulut.