Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyiapkan sejumlah skenario terkait arus mudik Lebaran atau Idul Fitri 2020 di tengah pandemi virus Corona (Covid-19). Pertama, mengganti hari libur nasional di hari lain.
"Saya melihat ini untuk mudik ini dalam rangka menenangkan masyarakat. Mungkin alternatif mengganti hari libur nasional di lain hari untuk hari raya, ini mungkin bisa dibicarakan," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Kamis (2/4/2020).
Baca Juga
Skenario kedua adalah memberikan fasilitas arus mudik bagi masyarakat pada hari pengganti tersebut. Kemudian, menggratiskan tempat-tempat wisata yang dimiliki daerah.
Advertisement
"Saya kira kalau skenario-skenario tersebut dilakukan kita bisa memberikan sedikit ketenangan pada masyarakat," ujar Jokowi.
Kendati begitu, dia meminta agar skenario tersebut disiapkan secara komprehensif dan dilihat dari hulu hingga hilir. Sehingga, masyarakat bisa tenang meski nantinya tidak bisa melakukan mudik Lebaran.
"Jangan sepotong-potong atau satu aspek saja atau sifatnya sektoral atau kepentingan daerah saja. Tapi dilihat secara utuh baik dari hulu di tengah dan di hilir," jelas Jokowi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Imbauan Tidak Mudik
Sebelumnya, juru bicara pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, meminta masyarakat tak mudik jelang Ramadan yang akan tiba kurang dari sebulan lagi.
Yuri menyatakan pandemi virus Corona dibawa oleh manusia. Oleh karena itu, pergerakan manusia dalam jumlah besar seperti mudik berpotensi menambah penyebaran virus ini.
"Sudah barang tentu kita rindu untuk bisa pulang kampung halaman. Namun yang lebih penting mari kita jaga kampung halaman kita tetap sehat," kata Yuri di kantor BNPB, Rabu (1/4/2020).
"Oleh karena itu, sebaiknya tidak melakukan perjalanan jauh, sebaiknya tidak melakukan mudik," lanjut Yuri.
Advertisement