Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri sudah diisolasi di tengah wabah Corona. Hal ini dilakukan menyusul hasil positif 310 siswa Polri berpangkat bintara yang sedang mengenyam pendidikan perwira di Sukabumi, Jawa Barat.
"Asalnya 7 positif, saya kirim beribu-ribu alat tes rapid, terkonfirmasi 310 orang positif. Jadi hari ini Kota Sukabumi di luar Jakarta memiliki memiliki individu yang terpapar Covid-19 cukup banyak," kata Ridwan Kamil saat jumpa pers bersama Wapres Ma'ruf Amin via daring, Jumat (3/4/2020).
Baca Juga
"Untungnya mereka berkumpul di satu sekolahan dan sudah kami isolasi, dan langsung pengananannya diambil alih Kapolri," lanjut dia.
Advertisement
Menurut dia, terungkapnya klaster Sukabumi di Setukpa Polri dibantu oleh rapid test. Jawa Barat sendiri saat ini telah mendapatkan 50 ribu alat rapid test yang sudah disebarkan ke tiap kabupaten/kota.
"Sudah kami pergunakan 15 ribunya," jelas Ridwan Kamil.
Data sementara milik Pemprov Jabar, dari 15 ribu yang sudah dilakukan rapid tes, terdapat 677 orang yang terindikasi positif Corona Covid-19.
"Jadi kesimpulannya, semakin kita banyak mengetes, semakin kita tahu virus sedang beredar di mana saja," terang Ridwan Kamil.
Namun, 677 orang tersebut masih belum dilaporkannya kepada Kementerian Kesehatan. Sebab, dia harus memastikan, pelajar Setukpa dan lainnya harus dites dengan metode swab.
"Setelah diswab baru akan saya laporkan sebagai angka Jawa Barat jadi mungkin ini akan mengagetkan," RK menandasi.
Saksikan Video Berikut Ini:
Masih ODP
Sebanyak 1.150 siswa yang menempuh pendidikan di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdikpol Polri di Kota Sukabumi menjalani rapid test di tengah wabah Corona. Hasilnya, 300 orang dinyatakan positif terjangkit virus.
Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Pol Musyafak, tak mau memastikan virus yang menjangkiti ratusan siswa tersebut adalah Corona.
Kendati begitu, status 300 siswa itu adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Dari rapid test ini hasil 300 siswa positif. Tapi rapid test bukan Covid-19 karena rapid test tahu kan ini hanya memeriksa antibodi. Dan Anti bodi tidak spesifik Covid-19. Tapi saya Kapusdokkes menganggap itu ODP (Orang dalam Pengawasan). Jadi 300 itu sekarang mulai 2 hari yang lalu sudah saya kelolah tangani sebagaimana ODP," kata dia saat dihubungi, Jakarta, Rabu (1/3/2020).
Â
Â
Advertisement
Tak Tunjukkan Gejala
Musyafak menuturkan, kondisi kesehatan 300 siswa sama sekali tak menunjukkan gejala-gejala Corona Covid-19 seperti batuk, atau demam. Musyafak mengatakan, hasil rotgen paru-parunya pun normal.
"Kondisi sehat sekali," ucap dia.
Musyafak menjelaskan pihaknya menghentikan sementara waktu proses belajar-mengajar. Kemudian, 300 siswa itu pun sudah diisolasi di dalam ruangan.
"Satu orang, satu ruangan," ujar dia.
Musyafak mengatakan, pihaknya juga berusaha terus meningkatkan daya tahan tubuh 300 siswa tersebut dengan memberikan sejumlah multivitamin.
"Kemarin sudah saya injeksi vitamin C, dan rencana seminggu sekali selama 14 hari ini, kemudian saya kasih vitamin C tablet, immbos, dengan harapan 300 itu ada peningkatan imunitas," ucap dia.