Sukses

Corona Mengancam, Gubernur Bengkulu Sebut Warganya Sulit Mengakses Layanan Kesehatan

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan perlindungan kesehatan dalam rangka mengantisipasi wabah Covid-19 di wilayahnya.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Riset KataData Mulya Amri menyebut Provinsi Bengkulu memiliki kerentanan yang cukup tinggi dalam akses kesehatan masyarakatnya di tengah menghadapi wabah virus Corona Covid-19. 

Menanggapi temuan tersebut, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan pihaknya mengaku masih banyak masyarakat yang memiliki pendapatan di bawah rata-rata. Bahkan proporsinya melebihi rata-rata nasional.

"Sehingga kemampuan mereka dalam mengakses layanan-layanan kesehatan masih kesulitan," kata Rohidin dalam Webinar KataData, Jumat (3/4/2020).

Kendati begitu, menurut Rohidin pihaknya telah mempersiapkan perlindungan kesehatan dalam rangka mengantisipasi wabah Covid-19 di wilayahnya.

"Kita berikan pelayanan gratis, mulai dari tingkat puskesmas, rumah sakit di kabupaten/kota sampai rumah sakit nasional yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," ucapnya.

Langkah itu diambil dengan harapan agar masyarakat Bengkulu bisa segera mendapatkan pelayanan kesehatan apabila merasakan gejala terinfeksi virus Corona.

"Hal ini demi menekan penyebaran virus itu di wilayah Bengkulu," kata Rohidin. 

Rohidin menjelaskan bahwa ada dua warganya yang positif terinfeksi virus Corona. Namun, keduanya terinfeksi dari luar Bengkulu. Pasien pertama dari Jakarta, sementara pasien kedua dari Lampung. 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Antisipasi Penyebaran Virus Corona

Langkah selanjutnya yang diambil Rohidin guna mencegah penyebaran virus Corona ke wilayahnya adalah dengan menyiagakan satuan penjaga terpadu di jalur masuk dari wilayah Lampung, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

"Itu betul-betul kita jaga dengan satuan penjaga terpadu, mulai tim medis kesehatan, kemudian ada tim dari TNI/Polri," ungkapnya.