Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menolak diterapkan lockdown atau karantina wilayah untuk mencegah persebaran virus Corona atau Covid-19.Â
Menurut Zulkieflimansyah, hal tersebut nantinya akan menyusahkan masyarakat jika akses ke daerahnya ditutup pemerintah. Sebab, akan menyulitkan warga perantau untuk kembali ke daerah masing-masing.
"Kami di NTB, kalau mau nutup bandara dengan lockdown, ribuan tenaga kerja kita dari daerah mau balik. Anak-anak kami mondok di Jawa ribuan mau pulang kampung juga. Di sana sekolah diliburkan, daerahnya ditutup apa tidak meresahkan orangtuanya," kata dia dalam diskusi melalui sambungan telepon, Sabtu (4/4/2020).Â
Advertisement
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan tidak menutup akses tersebut, pemerintah di sini malah diuntungkan. Karena dengan begitu akan lebih mudah mendapatkan bantuan yang disalurkan pemerintah pusat.Â
"Karena kami butuh informasi, bantuan pusat dan daerah lain. Oleh karena itu tidak menutup dalam hal bandara atau pelabuhan, tapi di area yang memungkinkan lalu lintas manusia begitu cepat ada pembatasan cukup ketat proses pemeriksaannya," kata dia.
Untuk itu dia sangat mengapresiasi apabila pemerintah tidak melakukan lockdown. Karena menurutnya, langkah pemerintah sudah baik dalam mengatasi virus Corona. Salah satunya, melalui surat edaran Kemendagri yang mengantisipasi dampak sosial ekonomi jika pandemi berkepanjangan.Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Antisipasi Ketakutan Masyarakat
"Tapi di sisi lain bentuk tim khusus antisipasi kalau ini berkepanjangan karena dampak sosial ekonominya sehingga tidak menyengsarakan masyarakat dalam jangka panjang," ujarnya.
Selain fasilitas kesehatan yang perlu disiapkan, dia memita pemerintah mengantisipasi ketakutan dan kecemasan masyarakat. Karena masyarakat kerap terprovokasi dengan narasi lockdown misalnya melalui media sosial.
Â
Reporter:Â Ahda Bayhaqi
Sumber: MerdekaÂ
Advertisement