Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan, pihaknya telah mendistribusikan ratusan ribu lebih Alat Pelindung Diri (APD) ke beberapa daerah guna menangani penyebaran virus Corona atau Covid-19.Â
"Sampai dengan saat ini sudah lebih dari 300 ribu APD yang kita distribusikan ke seluruh wilayah untuk digunakan kepada tenaga kesehatan yang menangani kasus Covid-19 ini," kata Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Jumat, 3 April 2020.Â
Namun, ternyata masih ada sejumlah rumah sakit yang hingga kini masih kekurangan APD untuk para tenaga medis. Salah satunya Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur.
Advertisement
Direktur Utama (Dirut) RSUP Persahabatan Rita Rogayah mengatakan, stok APD masih ada, namun hanya cukup untuk lima hari ke depan.
"Stok kami masih cukup untuk 5 hari (ke depan)," kata Rita saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (4/4/2020).Â
Dia mengaku, dalam sehari pihaknya menghabiskan sekitar 600 APD per hari. Namun, kebutuhan akan semakin meningkat seiring jumlah pasien yang bertambah.
"Tergantung jumlah pasien. (APD) bisa 600 (per hari)," katanya.
Kendati demikian, Rita mengaku telah meminta kembali stok APD. Bahkan, pihaknya pun menerima bantuan dari mana pun.
"Kita selalu dapat kok, kita di drop terus. (Banyaknya) tergantung, tapi beberapa hari ini kita selalu dapat. Nggak diminta langsung di drop. Kita sering dapat tergantung stok mungkin. Biasanya saya teriak minta, ini saya nggak diteriak saya langsung di drop. Kami tetap butuh, karena kalau pasien bertambah kita butuh banyak," bebernya.
Menurutnya, sekali drop dari pemerintah, pihaknya dapat hingga ribuan APD. Namun, hal itu tak selalu sama dilihat dari kebutuhan.
"Saya belum hitung ya, tapi terakhir ini saya dapat 1.500 sekali dapat," ujarnya.
Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dibutuhkan Masker N95
Rita mengaku, kalau saat ini yang dibutuhkan adalah masker N95. Di mana masker N95 ini dipakai untuk tenaga medis yang berhadapan langsung dengan pasien Corona.
"Justru yang perlu N95, masker N95 yg memang harus ditingkatkan. Kalau baju sudah banyak. Bukan kekurangan, mereka (masker N95) nggak banyak seperti baju. Karena kalau N95 ngga bisa buat sendiri, kalau baju udah banyak yang buat. N95 nggak bisa dibuat mesti dari sananya, kalau baju kan bisa buat. Kalau baju sudah sesuai standar," ucapnya.Â
Menurut Rita, N95 memiliki daya pemakaian yang cukup lama. Bahkan bisa selama 24 jam.
"N95 itu kalau kita pakai, kita mampu kuat nya 6 jam. Kita kuat pakaiannya dengan kondisi seperti itu, tapi dia itu bisa seharian dipakai boleh, tapi kita nya yang nggak mampu nggak kuat pakai lama-lama," pungkasnya.
Â
Reporter: RonaldÂ
Sumber: MerdekaÂ
Advertisement