Liputan6.com, Jakarta Pandemi virus corona atau Covid-19 telah memberikan tekanan besar bagi masyarakat khususnya di Indonesia. Rasa takut dan panik bahkan membuat sejumlah warga tega menolak jenazah para korban dikuburkan di sekitar lingkungannya.
Keprihatinan tersebut memicu aksi relawan untuk menyediakan lahan pemakaman bagi korban meninggal dunia akibat Covid-19. CEO Sinergi Foundation, Asep Irawan berinisiatif mengalokasikan 1 blok lahan Firdaus Memorial Park (FMP), Bandung, sejumlah 10 kavling untuk jenazah Covid-19.
"Dari jumlah 10 kavling tersebut, memiliki daya tampung sebanyak 60 jenazah. Di mana setiap kavlingnya terdapat dua lubang liang lahat, dan setiap lubang liang lahat dapat diisi hingga tiga jenazah," tutur Asep dalam keterangannya, Rabu (8/4/2020).
Advertisement
Asep mengaku tetap mengikuti arahan Bimas Islam Kementerian Agama terkait protokol pemakaman. Seperti lokasi penguburan harus berjarak 50 meter dari sumber air tanah yang digunakan untuk air minum, juga berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman warga.
"Jenazah harus dikubur di kedalaman, sekurang-kurangnya 2,5 meter lalu ditutupi dengan tanah setinggi 1 meter," jelas dia.
Selama prosesi pemakaman, lanjutnya, petugas akan dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) standar sesuai protokol pemakaman jenazah terinfeksi Covid-19.
Fasilitas lain seperti sanitizer Booth juga tersedia di pintu masuk area makam.
"Setelah semua prosedur jenazah dilaksanakan dengan baik, barulah pihak keluarga dapat turut dalam prosesi pemakaman jenazah," Asep menandaskan.