Sukses

Potret Penerapan PSBB Corona di Kawasan Kebayoran Lama

Ada spanduk atau pengumuman meminta agar para warga tidak melakukan aktifitas di luar rumah agar mencegah penyebaran virus Corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB. Beberapa kawasan di Jakarta pun akan mengaplikasikan aturan tersebut dengan membatasi akses masuk di lingkungan mereka guna mencegah penyebaran virus Corona Covid-19.

Misalnya di kawasan Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang mulai menerapkan akses satu pintu untuk memasuki area wilayah rumah warga demi mencegah penyebaran virus Corona Covid-19.

Tidak hanya itu, mereka juga membuat spanduk atau pengumuman meminta agar para warga tidak melakukan aktivitas di luar rumah.

Petugas keamaan pun saat ini lebih sigap untuk para ojek online atau kurir barang yang akan masuk area lingkungan masyarakat.

"Kami selalu tanya ke mereka. Mau ke mana dan bawa barang apa. Harus pakai masker ke kawasan sini," kata Amin saat ditemui merdeka.com, Minggu (12/4/2020).

Walaupun area keluar masuk pemukiman warga di kawasan Cidodol hanya satu pintu, ada beberapa toko sembako tetap buka dan melayani pembeli dengan menerapkan protokol kesehatan.

Bukan hanya toko, Pasar Kebayoran lama, Jakarta Selatan juga masih tetap buka dan menjalani aktivitas jual beli di tengah pandemi Corona.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pasar Tetap Buka

Sekitar pukul 17.00 WIB, pasar yang tidak jauh dari Stasiun Kebayoran Lama tersebut tetap dipenuhi masyarakat yang akan berbelanja. Mereka juga saat melayani tetap menggunakan masker.

"Iya mbak harus pakai masker. Kan udah disuruh pakai masker biar aman aja," kata Roni penjual sayur di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Walaupun masih ada pedagang bahan pokok yang berjualan di sisi jalan saat PSBB diterapkan di Jakarta. Namun pedangan makanan atau jajanan sudah mulai berkurang. Lapak-lapak mereka kosong dan digantikan dengan pedagang masker.

"Beberapa masih ada yang berjualan tapi cuma satu dua pedagang aja. Karena sebagian dari mereka jualan di rumah," ucap salah satu pedagang cakwe, Panji.

 

Reporter : Intan Umbari Prihatin

Sumber  : Merdeka