Liputan6.com, Jakarta - Dinas Sosial DKI Jakarta mendistribusikan 78.754 paket bantuan sosial di hari keenam, bagi warga terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk penanganan wabah Corona. Jumlah paket tersebut disebar ke 18 kelurahan di Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu.
"Bantuan sosial pada hari ini, Selasa 14 April 2020, didistribusikan di 18 Kelurahan di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu dengan total paket yang didistribusikan sebanyak 78.754 paket," ucap Kepala Dinas Sosial Irmansyah, Jakarta, Selasa (14/4/2020).
Irmansyah menegaskan, Pemprov DKI menargetkan 1,2 juta keluarga akan menerima bantuan dengan kriteria keluarga miskin dan rentan miskin dalam wabah Corona ini. Pendistribusian akan berlangsung hingga 24 April, atau selama masa PSBB.
Advertisement
Bantuan yang diberikan berupa paket bahan pangan pokok yaitu beras 5 kg 1 karung, sarden 2 kaleng kecil, minyak goreng 0,9 liter, 1 pouch, biskuit 2 bungkus, serta masker kain 2 pcs, sabun mandi 2 batang.
Irmansyah kembali menegaskan tidak ada bantuan berupa uang tunai selama masa PSBB terkait Corona.
"Tidak ada pemberian berupa uang tunai," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dari APBD
Program bansos ini, lanjut Irmansyah, bersumber dari realokasi anggaran APBD Provinsi DKI Jakarta. Bagi masyarakat yang ingin menanyakan terkait program bansos dapat menghubungi call center Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta di nomor (021) 4265115.
Di tengah pandemi Covid-19, Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi dengan alokasi anggaran penanganan Covid-19 terbesar. Penggunaan terbesar anggaran provinsi yang dikomandoi Anies Baswedan itu adalah dampak ekonomi dan penyediaan jaring pengaman sosial.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Mochamad Ardian Noervianto mengatakan, seluruh pemprov di Indonesia mengalokasikan ulang anggaran untuk penanganan dampak ekonomi atas Covid-19 sebesar Rp 1,53 triliun.
"Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta merupakan Pemerintah Daerah yang mengalokasikan anggaran penanganan dampak ekonomi paling tinggi se-Indonesia, dengan alokasi sebesar Rp 1,53 triliun," kata Ardian.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka
Advertisement