Sukses

Tinjau Hari Pertama PSBB, Ridwan Kamil: Jangan Sampai Ada yang Kelaparan di Kota Bekasi

Ridwan Kamil juga meminta petugas tak segan-segan menindak tegas masyarakat yang kedapatan melanggar aturan selama berlangsungnya PSBB.

Liputan6.com, Bekasi - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, meninjau hari pertama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bekasi. Tepatnya di gudang PT Kantor Pos, Jalan Lapangan Multiguna Nomor 7, Margahayu, Bekasi Timur Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Hari ini saya melaksanakan inspeksi penerapan PSBB di 5 wilayah Jawa Barat. Dan tadi saya lihat di jalan tol sudah turun 50 persen (kendaraan), dan di jalan-jalan sudah kondusif," katanya di Bekasi, Rabu (15/4/2020).

Kepada para petugas yang berjaga di titik-titik check point perbatasan, Emil pun meminta agar para petugas tak segan-segan menindak tegas masyarakat yang kedapatan melanggar aturan selama berlangsungnya PSBB.

"Saya harap nanti ada surat tilang terkait pelanggaran PSBB. Saya sudah koordinasi dengan Kapolda, dan saya harap 2 hari ini dapat berjalan dengan lancar," ujarnya.

Dia juga menjelaskan perihal bantuan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan selama penerapan PSBB. Pemprov Jawa Barat sendiri, kata dia, telah menyiapkan dana sebesar Rp 3,2 triliun.

Setiap KK nantinya akan menerima bantuan sebesar Rp 500 ribu per bulan, dengan rincian Rp 150 ribu uang tunai, dan Rp 350 ribu berupa paket sembako yang terdiri dari beras, telor, minyak goreng, mie instan, gula pasir dan tepung terigu.

"Hari ini kami dukung beras untuk logistik dapur umum di tiap-tiap kecamatan. Saya juga minta tolong kepada para ulama dan masyarakat, agar membantu menerapkan pembatasan sosial menjadi gerakan sosial," ungkapnya.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pelibatan Ojol

Mantan Wali Kota Bandung itu juga menegaskan, akan ada pelibatan driver ojek online (ojol) dalam pendistribusian paket sembako langsung kepada warga. Hal ini agar pendistribusian merata ke seluruh masyarakat, sebagai bentuk kedisiplinan dalam penerapan PSBB.

"Pada penerapan PSBB ini jangan sampai ada yang kelaparan di Kota Bekasi. Jika ada yang berhak belum dapat bantuan, bisa melaporkan ke kami. Saya harap Kota Bekasi dapat menjadi contoh dalam kedisiplinan dan penerapan PSBB di Jawa Barat," imbuhnya.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi alias Pepen, menjelaskan adanya penjagaan di titik-titik check point yang masih dalam kondisi kosong. Hal ini diketahui Pepen usai meninjau di enam titik perbatasan, pada Rabu pagi.

"Saya sudah membuat surat kepada 5 pimpinan wilayah kabupaten/kota yang menerapkan PSBB, agar tidak ada kekosongan check point penerapan kegiatan PSBB ini," ujarnya.

Untuk memetakan penyebaran Covid-19 secara lebih detail, lanjut Pepen, perlu dilakukan rapid test secara acak di setiap RT/RW khususnya wilayah yang terinfeksi atau masuk dalam zona merah.

"Saya dengar sudah ada 27.000 paket bantuan dari Pemprov Jabar. Semoga dapat membantu masyarakat Kota Bekasi dalam penerapan PSBB ini," tandasnya.