Sukses

Kesendirian Anies Berakhir di Tengah Pandemi Corona

Kursi Wagub DKI hampir dua tahun kosong. Selama itu pula Anies jomblo memimpin Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Penantian panjang warga DKI Jakarta untuk memiliki wakil gubernur (Wagub) berakhir. Setelah hampir dua tahun menjomblo, Gubernur Anies Baswedan akhirnya mendapatkan pendamping untuk memimpin Jakarta.

Anies Baswedan memimpin Jakarta seorang diri sejak ditinggal pasangannya, Sandiaga Uno bertarung di kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Kala itu, Sandiaga Uno resmi mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI pada 27 Agustus 2018.

Partai pengusung pun langsung mencari calon pengganti Sandiaga. Namun pencarian pendamping Anies tak berjalan mulus. 'Perang dingin' perebutan kursi DKI 2 itu membuat Anies harus rela lebih lama menjomblo.

PKS dan Partai Gerindra selaku partai pengusung telah menyepakati dua nama kandidat yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Namun kedua cawagub dari PKS itu tak kunjung dipilih DPRD DKI periode 2014-2019 hingga masa kerja mereka habis.

Drama pemilihan pendamping Anies Baswedan berlanjut di era baru DPRD DKI. Partai pengusung akhirnya menarik pencalonan Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Keduanya diganti oleh kandidat yang disodorkan masing-masing partai pengusung, yakni Ahmad Riza Patria dari Gerindra dan Nurmansjah Lubis dari PKS.

Meski begitu, maju-mundur pemilihan Wagub DKI tetap tak terhindarkan. Hingga datang virus Corona atau Covid-19 yang nyaris melumpuhkan semua aktivitas di Indonesia, terutama DKI Jakarta yang menjadi episentrum pandemi tersebut.

Impian Anies segera memiliki pendamping untuk memimpin Jakarta nyaris kalah dengan virus Corona. Panitia pemilihan (Panlih) lah yang bersikeras tetap melaksanakan pemilihan Wagub DKI meski banyak penolakan di tengah pandemi Corona.

Hari yang ditunggu-tunggu itu pun akhirnya datang. Ahmad Riza Patria terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mengisi kursi yang hampir dua tahun ditinggalkan Sandiaga. Kini Anies Baswedan tak lagi sendiri mengurus Jakarta.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 3 halaman

Dipilih dan Dilantik di Tengah Pandemi

DPRD DKI Jakarta memutuskan nama Ahmad Riza Patria menjadi Wagub terpilih untuk mendampingi Anies Baswedan hingga 2022 mendatang.

Riza Patria dipastikan terpilih usai memenangi voting para anggota DPRD DKI. Calon yang diusung Partai Gerindra ini menang telak dengan mengantongi 81 suara.

Sedangkan pesaingnya, Nurmansjah Lubis yang diusung PKS hanya mendapatkan 17 suara. Sisanya 2 suara dianggap tidak sah. Total suara yang perebutkan adalah 100 suara. 

Tak seperti biasanya, pemilihan Wagub DKI ini dilakukan dengan mengikuti protokol keamanan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona Covid-19. Meja dan kursi untuk anggota ditata untuk satu orang. Terdapat 6 baris meja, yang mana setiap meja hanya untuk satu orang saja.

Susunan kursi pun dibuat secara zig-zag di setiap barisan. Sehingga membuat jarak cukup luas dalam menyikapi anjuran jaga jarak fisik atau physical distancing.

Pemilihan ini juga dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Dia terlihat mengenakan masker hitam pada rapat paripurna pemilihan Wagub DKI. Selain itu, kedua calon Wagub DKI yakni Nurmansjah Lubis dan Ahmad Riza Patria juga turut hadir dengan mengenakan masker.Presiden Joko Widodo memberi selamat Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Politisi Partai Gerindra mengisi kursi Wagub DKI yang kosong hampir dua tahun sejak ditinggal Sandiaga Uno. (Biro Pers Kepresidenan)

Protokol keamanan pencegahan penyebaran virus corona juga dilakukan saat pelantikan Riza Patria sebagai Wagub DKI di Istana Negara, Rabu (15/4/2020) siang tadi. Upacara pelantikan yang biasanya dihadiri oleh puluhan bahkan ratusan undangan, kali ini hanya dihadiri oleh tamu yang jumlahnya hitungan jari.

Terlihat Riza, Jokowi hingga para tamu tampak mengenakan masker. Para tamu undangan juga tampak menjaga jarak sekitar satu meter dengan tamu lainnya. Sebelum mengikuti prosesi, para tamu yang hadir juga diwajibkan mengikuti rapid test atau tes cepat virus corona Covid-19. 

Tampak hadir dalam acara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Saefullah, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Proses pelantikan Wagub DKI ini berjalan singkat, tidak lebih dari 30 menit. Upacara sumpah jabatan selesai dilakukan dengan dipandu langsung oleh Presiden Joko Widodo.

"Bersedia saudara mengucap sumpah jabatan Wakil Gubernur DKI secara Islam?," tanya Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (15/4/2020).

"Bersedia," jawab Riza.

Sumpah kemudian diucapkan dan dituntaskan dengan sakral.

"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai wakil gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh UUD negara," kata Riza mengikuti lafaz sumpah yang dibacakan Jokowi.

Usai prosesi ini selesai, para tamu hadirin seperti disebutkan di atas pun mendekati Riza untuk mengucapkan selamat.

Tak ada jabat tangan apalagi cipika-cipiki. Semua hanya mengisyaratkan salam dan memberikan selamat dari jarak aman sesuai protokol kesehatan.

3 dari 3 halaman

Prioritas Tangani Pandemi Covid-19

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung mengucapkan selamat kepada Ahmad Riza Patria setelah terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta melalui voting yang digelar DPRD DKI Jakarta.

"Pemilihan penghitungan suara sudah selesai dan terpilih Bapak Ahmad Riza Patria, saya mengucapkan selamat dan insyaallah kita bisa kerja sama dengan baik," ucap Anies seusai menghadiri pemilihan Wagub di DPRD, Senin (6/4/2020).

Anies berharap, proses selanjutnya hingga Riza Patria resmi mendampinginya di pemerintahan berjalan lancar. "Saya berharap proses berikutnya bisa tuntas supaya mulai bekerja," katanya.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpesan agar Riza Patria bisa membantu dan bekerja sama dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pesan itu disampaikan lewat Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. 

"Pandangan Pak Prabowo bahwa Riza harus bisa sejalan dengan gubernur. Membantu menguatkan gubernur dalam menangani program-program," kata Sufmi Dasco kepada Merdeka.com, Selasa (7/4/2020).

Secara khusus, Riza Patria harus membantu Anies dalam upaya penanganan virus Corona atau Covid-19 di Jakarta. Mengingat penduduk DKI Jakarta paling banyak terpapar dan menjadi korban.

"Khususnya dalam waktu dekat ini adalah bagaimana melakukan penataan baik birokrasi maupun relokasi anggaran untuk melawan Covid-19 di Jakarta yang paling banyak yang terpapar," tegas Sufmi Dasco.

Dia mengatakan, Anies tidak bisa bekerja sendiri dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga butuh peran wagub untuk mendukung kerja di lapangan.

Menurut Dasco, ketika Anies sedang melakukan tugas lain, Wagub DKI bisa mewakili Pemerintah Provinsi Jakarta untuk komunikasi ke pemerintah pusat dalam upaya penanggulangan Covid-19.

Wakil Ketua DPR RI itu juga menilai Wagub DKI Jakarta bisa memikirkan relokasi anggaran dan bagaimana anggaran itu sampai ketika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.

"Ya dalam konteks selamatkan Jakarta dalam wabah Covid-19," ujarnya.

Pesan serupa juga disampaikan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Dia menyatakan, tugas prioritas Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ini yakni ikut serta dalam menangani virus corona atau Covid-19 di ibu kota.

"Sekarang Wagub yang baru ini punya kewajiban khusus untuk menangani masalah corona. Ini nomor satu yang harus dilakukan, bagaimana soal penanganannya," kata Prasetio saat dihubungi, Rabu (15/4/2020).

Dia dia juga meminta Riza mengawasi betul terkait pendistribusian bantuan sosial (bansos) sembako kepada masyarakat miskin dan rentan miskin di Jakarta.

Selain itu, Prasetio juga mengingatkan permasalahan lain di Jakarta selama dia mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin Ibu Kota, yakni mulai dari masalah macet hingga banjir.

"Ketika dua masalah itu beres maka semua akan beres. Perekonomian menggeliat, iklim investasi bagus, maka langsung dampaknya terjadi tuh pada peningkatan PAD," jelasnya.