Sukses

Cerita Anak Papua Belajar Daring di Tengah Pandemi Corona Covid-19

Duta Rumah Belajar Papua, Minarti menceritakan anak-anak dari beberapa wilayah di Papua turut melakukan pembelajaran jarak jauh melalui media daring.

Liputan6.com, Jakarta Dampak pandemi virus Corona Covid-19 dirasakan oleh hampir setiap orang. Tak terkecuali bagi anak-anak di Papua, terutama dalam mendapatkan hak pendidikan. 

Duta Rumah Belajar Papua, Minarti menceritakan anak-anak dari beberapa wilayah di Papua juga turut melakukan pembelajaran jarak jauh melalui media dalam jaringan (daring) atau online.

"Anak-anak sangat antusias mengikuti pembelajaran tersebut," kata Minarti. 

Kendati begitu, menurut dia, ada beberapa daerah yang memiliki kendala jaringan internet yang kadang tersendat sehingga membuat proses pembelajaran daring terganggu.

"Kalau kami yang ada di daerah kota dan kabupaten yang internetnya lancar tidak mengalami kesulitan pak. Tapi untuk kabupaten yang memiliki internet tidak stabil kemarin, menurut data dari guru mereka, ada yang menggunakan rumah belajar versi offline," jelas Minarti kepada Liputan6.com, Kamis (16/4/2020).

Minarti menjelaskan, guru-guru di pedalaman Papua yang terkendala jaringan internet pun merasa terbantu dengan adanya rumah belajar versi luar jaringan (luring) atau offline.

"Padahal kita tidak mengira akan terjadi kejadian luar biasa menghadapi pandemi Corona ini," katanya.

Pihaknya mengaku merasa terbantu di tengah wabah pandemi Corona ini berkat bantuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yaitu berupa digitalisasi dan bantuan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi.

"Kalau anak-anak generasi Z sekarang saya kira untuk proses daring tidak ada masalah. Belajar tentunya harus didampingi ortu, kendalanya mungkin hanya ortu harus siap pulsa data saja," paparnya.

  

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Akses Internet Belum Stabil

Lebih lanjut Minarti mengungkapkan, baru ada beberapa daerah di Papua yang bisa melakukan pembelajaran daring, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, Kabupaten Timika, dan Kabupaten Biak.

"(Daerah) yang lain belum stabil akses internetnya," jelasnya.

Kendati di beberapa kota di sana sudah memiliki jaringan 4G, namun secara kecepatan masih seperti 3G. Dia pun berharap Papua bisa merasakan kecepatan koneksi internet demi menunjang pembelajaran yang lebih capat dan efisien.

"Agar pendidikan daring bisa dirasakan sampai ke pelosok-pelosok pedalaman Papua," tandasnya.