Liputan6.com, Jakarta - Kelangkaan masker medis membuat masyarakat umum disarankan untuk memakai masker kain agar terhindar dari virus Corona Covid-19.
Namun meski menggunakan masker kain, bukan berarti para penggunanya terhindar dari penularan virus Corona Covid-19 begitu saja.
Baca Juga
Menurut Dokter sekaligus Kepala Departemen Ilmu Kesehatan THT FKKMK UGM Dr. dr. Bambang Udji Djoko Rianto, Sp. THT., M.Kes, penggunaan masker kain kurang efektif dalam mencegah penularan Corona Covid-19.
Advertisement
"Masker kain tidak dapat memproteksi masuknya partikel. Penetrasi masuknya partikel kalau pakai masker kain ini 97 persen bisa tembus masker. Perlindungannya hanya 3 persen saja," ujar Bambang dilansir dari Ugm.ac.id.
Dia menyebut, masker kain tidak bisa memberikan perlindungan layaknya masker bedah yang terdiri dari tiga lapis. Bambang justru menegaskan, masker kain hanya bisa digunakan sebagai alternatif terakhir perlindungan dari virus Corona Covid-19.
Berikut 4 hal terkait penggunaan masker kain sebagai pengganti masker bedah untuk melindungi dari virus Corona Covid-19:
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Terdiri dari 3 Lapisan
Menurut Bambang, masker kain tidak memiliki perlindungan seperti masker bedah yang terdiri dari tiga lapis.
Dia menjelaskan, masker bedah terdiri dari lapisan luar yang berfunsi melindungi droplet, lapisan tengah sebagai filter kuman, dan lapisan dalam berfungsi menyerap cairan yang keluar dari mulut pemakai.
Sementara itu, masker yang dibuat dari kain biasa masih bisa membuat virus menempel di sela-sela pori kain.
Masker N95 memiliki kualitas paling baik. Namun penggunaannya tidak disarankan bagi orang sehat karena bisa menyebabkan kesulitan bernapas.
Advertisement
Berpeluang lebih Besar Terkena Virus
Bambang menyampaikan, sebuah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan efektivitas penggunaan masker bedah dengan masker kain.
Dilansir dari Ugm.ac.id, dalam sebuah penelitian di Hanoi, terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara penggunaan masker bedah dan masker kain dalam mencegah infeksi saluran pernapasan maupun saluran virus.
Hasilnya sangat luar biasa. Ternyata orang yang pakai masker kain kemungkinan menderita infeksi saluran pernapasan dan infeksi virus 13 kali lebih besar dibandingkan dengan memakai masker bedah.
"Ini jelas berbahaya sekali," ujar Bambang.
Harus Dilapisi Tisu
Bambang menjelaskan bahwa virus Corona jenis baru itu memiliki ukuran kecil, yaitu 0,125 mikrometer atau 125 nanometer.
Sementara itu, kain tidak memiliki kerapatan cukup untuk menyaring partikel yang sangat kecil.
Akan tetapi, Bambang menyarankan melapisi masker kain dua lapis itu dengan tisu di tengah-tengahnya.
Hal tersebut menurut Bambang dilakukan untuk meningkatkan pelindung terhadap kemungkinan masuknya partikel ke dalam masker.
"Memang sampai sekarang belum ada riset yang meneliti efektivitas penggunaan masker kain tiga lapis ini. tapi kan logikanya kalau lebih rapat jadi lebih bisa memproteksi diri dari infeksi virus," jelas Bambang.
Advertisement
Jadi Alternatif Terakhir
Bambang menegaskan, masker kain adalah alternatif terakhir untuk melindungi diri dari ancaman penularan virus Corona Covid-19.
"Faktor lain yang harus diketahui terlebih dahulu adalah physical distancing, menghindari kerumunan, rajin cuci tangan dengan sabun, dan menjaga kebersihan. Patuhi physical distancing untuk membantu memutus penularan Covid-19," ujar Bambang.
Reporter : Shani Rasyid
Sumber : Merdeka