Sukses

Hari Kedua PSBB, Lalu Lintas Kendaraan di Kota Bogor Cenderung Longgar

Lalu lintas di pusat kota yang menjadi langganan macet, Kamis (16/4/2020) pagi hingga sore terpantau lancar.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki hari kedua penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), lalu lintas di sejumlah ruas jalan Kota Bogor cenderung sepi.

Lalu lintas di pusat kota yang menjadi langganan macet, Kamis (16/4/2020) pagi hingga sore terpantau lancar. Kendaraan didominasi pengendara sepeda motor.

Seperti di Jalan Juanda dan Kapten Muslihat, lalu lintas terlihat lancar meskipun masih banyak pengendara motor yang memarkirkan kendaraanya di pinggir jalan.

Pemandangan berbeda terjadi di perbatasan Kota dengan Kabupaten Bogor, seperti di Simpang Bogor Outer Ring Road (BORR) hingga menuju Jalan Raya Jakarta-Bogor. Arus kendaraan terpantau ramai.

Ruas jalan nasional itu dipadati kendaraan roda dua maupun roda empat hingga truk pengangkut batu dan pasir dari pertambangan di kawasan Parang Panjang dan sekitarnya.

Sementara itu, petugas gabungan terlihat berjaga di sejumlah check point sembari memberikan imbauan kepada pengguna jalan untuk menggunakan masker dan selalu mengantisipasi penyebaran virus Corona Covid-19.

Beberapa di antaranya memegang masker untuk dibagikan kepada penumpang atau pengemudi kendaraan.

Polisi terlihat berjaga sembari memberikan imbauan kepada pengguna jalan untuk menggunakan masker dan selalu mengantisipasi penyebaran virus corona.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Lebih Landai

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, situasi arus lalu lintas di Kota Bogor hari ini relatif landai. Berbeda pada saat hari pertama pemberlakuan PSBB, seluruh ruas jalan di Kota Hujan cenderung ramai hilir mudik kendaraan roda dua maupun empat.

"Alhamdulillah hari ini volume lalin lebih landai. Menurut PT KCI, penumpang KRL pun terus menurun sampai sekitar 50 persen dari hari sebelumnya," kata Dedie.

Penurunan volume kendaraan dan aktivitas masyarakat di luar rumah menunjukkan bahwa adanya keinginan kuat warga Kota Bogor untuk segera menghentikan penyebaran Covid-19.

"Saya melihat keinginan kuat warga Kota Bogor untuk bisa merayakan Idul Fitri 1441H sebagai hari kemenangan seluruh umat tanpa dibayangi virus," kata dia.