Sukses

Para Pelaku Wisata yang Terdampak Covid-19 Terima Bantuan dari Bupati Banyuwangi

Total ada sekitar 250 pelaku wisata yang menerima bantuan langsung dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas selaku ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi.

Liputan6.com, Jakarta Para penjaja akanan di pasar kuliner wisata, pemilik warung kawasan kaki Gunung Ijen, pengemudi transportasi kawasan Gunung Ijen, hingga pemilik homestay rakyat, menerima bantuan dari Pemkab Banyuwangi.

Total ada sekitar 250 pelaku wisata yang menerima bantuan langsung dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas selaku ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi menyalurkan bantuan kepada 250 pelaku wisata di Banyuwangi. 

"Ini bantuan hasil donasi yang terus digalang Gugus Tugas, selain nanti dari APBD yang kini sedang difinalkan. Paket sembako ini bagian dari jaring pengaman untuk teman-teman pelaku pariwisata yang pendapatannya hilang karena semua aktivitas berhenti karena wabah virus corona," ujar Bupati Anas saat secara simbolis menyerahkan bantuan di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kamis (16/4).

Anas menambahkan, paket sembako untuk pelaku pariwisata dan pekerja seni-budaya adalah satu dari delapan skema jaring pengaman sosial dari Pemkab Banyuwangi.

Skema lainnya untuk keluarga miskin, ibu hamil-menyusui, penyandang disabilitas, keluarga ODP dan PDP, hingga santri dan mahasiswa. Saat ini skema yang bersumber dari APBD Banyuwangi itu sedang dirampungkan pendataannya sembari konsultasi ke DPRD.

Anas menjelaskan, sebelum anggaran dari APBD turun, Gugus Tugas menggalang donasi, salah satunya dari ASN. Hal tersebut sudah disalurkan sejak pertengahan Maret sampai saat ini.

"Mungkin belum semuanya ter-cover. Tapi kami berupaya untuk memberikan bantuan secara bertahap terhadap mereka yang terdampak. Mulai akhir bulan ini yang skema dari APBD turun, dan akan memberi bantuan secara kontinu dua hingga tiga bulan," ujar Anas. 

2 dari 2 halaman

Manfaatkan Kartu Prakerja

Anas juga mengajak para pelaku wisata ikut mendaftar program pemerintah pusat, yakni Kartu Prakerja. Mereka bisa mendaftar online atau menghubungi kantor desa/camat untuk mendapat pendampingan.

"Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga sudah buka posko untuk memfasilitasi pendaftaran Kartu Prakerja. Saat ini sudah 2.500 seniman dan pelaku pariwisata yang difasilitasi mendaftar, termasuk teman-teman hotel yang dirumahkan,"ujar Anas.

Dadang, salah seorang pelaku wisata yang menerima bantuan, merasa senang. Dadang adalah pengemudi jeep pengantar wisatawan menjelajahi Pegunungan Ijen. Selama pandemi corona, Dadang kehilangan sumber pendapatan karena tiadanya turis yang datang.

"Dulu, Alhamdulillah selalu ada order antar wisatawan. Sekarang sepi, ya di rumah saja. Tapi saya mencoba bersyukur, justru masa seperti ini saya lebih banyak berkumpul dengan keluarga. Dulu jarang ya," ungkap Dadang.

Selly juga berterima kasih atas bantuan yang diterima. Selly merupakan penjual kuliner bakso di Pasar Kuliner Desa Tamansari tak jauh dari kaki Gunung Ijen dengan omset Rp300 ribu per hari. Pasar ini sudah tutup selama satu bulan. Untuk memenuhi kebutuhannya, Selly menjual sayur dengan pendapatan Rp20 ribu per hari.

"Saya syukuri saja, yang penting bertahan. Alhamdulillah dapat bantuan. Awalnya nekat mau tetap jualan, tapi dipikir-pikir kok tidak aman," ujar Selly.

 

(*)