Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Median menggelar survei nasional untuk mendapatkan persepsi publik terkait penanganan virus Corona atau Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Hasil survei menunjukkan, 54 persen responden lebih memilih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sementara 35,3 persen setuju bila dilakukan karantina total (lockdown).
"Responden dipilih secara acak dari Survei Nasional Median sebelumnya, yakni survei pada September 2018 hingga Februari 2020 ditemukan total 20.658 nomor telepon. Dari total 20.658, diambil sampel 800 nomor telepon responden, dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,46 persen pada tingkat Kepercayaan 95 persen," ujar Direktur Eksekutif Median Rico Marbun, Sabtu (18/4/2020).
Rico mengatakan, tiga besar alasan publik menyetujui PSBB, yakni untuk menjaga ekonomi dan masih bisa bekerja (38,6 persen), anggaran (dana) pemerintah terbatas (11,9 persen), dan PSBB dianggap cukup untuk mencegah penyebaran virus (9,9 persen).
Advertisement
Sementara tiga besar alasan publik yang menyetujui karantina total (lockdown), antara lain untuk mencegah penyebaran virus (22,7 persen), lebih efektif untuk mengatasi Covid-19 seperti di negara lain (9,8 persen), dan agar diam di rumah, membatasi aktifitas (8,3 persen).
Dari survei juga ditemukan sebanyak 52,4 persen responden mengaku puas terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf dalam menangani wabah Covid-19. Sementara ada 40,1 persen responden yang tidak puas terhadap kinerja pemeritah Jokowi-Ma’ruf.
Terdapat tiga alasan respon menyatakan puas terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf. Tiga alasan tersebut, yakni Jokowi-Ma’ruf dianggap sudah melakukan yang terbaik (19,4 persen), cepat tanggap 10,7 persen, dan kinerja bagus dalam penanganan corona (8,7 persen).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Soal Mudik
Sementara mereka yang menyatakan tidak puas terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf beralasan penanganan lambat (18,0 persen), tidak ada antisipasi dan anggap enteng (16,7 persen), koordinasi buruk (15,3 persen).
Ketika dimintai pendapat soal larangan mudik yang dibuat pemerintah, 75,4 persen responden setuju agar mudik dilarang. Sementara 13,9 persen tidak setuju mudik dilarang.
Mereka yang setuju mudik dilarang, beralasan upaya Covid-19 tidak menular ke daerah (45,4 persen), untuk menghindari kerumunan (6,7 persen), dan demi kebaikan bersama (3,5 persen).
Sedangkan respon yang tidak setuju mudik dilarang beralasan karena ingin berkumpul dengan keluarga (30,8 persen), asal ada pemeriksaan kesehatan (13,5 persen) dan harusnya larangan mudik khusus untuk zona merah (9,6 persen)
Ketika dimintai pendapat soal data jumlah korban Covid-19, 52,9 persen responden percaya dengan data jumlah korban yang dikeluarkan pemerintah Jokowi-Ma’ruf. Sedangkan 29,9 persen responden tidak percaya pada data yang disampaikan pemerintah.Â
Â
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka
Â
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Advertisement