Sukses

Top 3 News: Alasan Luhut Tak Hentikan KRL Jabodetabek Saat PSBB

Top 3 News, Bupati Bogor Ade Yasin meyakini maraknya positif Covid-19, karena KRL yang masih beroperasi.

Liputan6.com, Jakarta Top 3 news hari ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menolak permintaan penghentian Kereta Commuter Line (KRL) Jabodetabek oleh sejumlah kepala daerah.

Menurut dia, KRL akan tetap beroperasi dengan pembatasan waktu dan pengendalian penumpang sesuai dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Selain itu, masih ada 8 sektor usaha yang diizinkan beroperasi selama masa PSBB, sehingga masih membutuhkan moda transportasi massal seperti KRL untuk berangkat ke tempat kerja.

Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin meyakini maraknya positif Covid-19, karena KRL yang masih beroperasi. Melihat dari jumlah warga yang paling banyak terinfeksi Covid-19, yaitu zona merah yang terdapat stasiun KRL, seperti Kecamatan Cibinong dan Bojonggede.

Terkait hal ini, Komisi V DPR berencana memanggil Menteri Luhut lantaran dianggap tidak mengindahkan data dari Bupati Bogor Ade Yasin.

Berita seorang bocah yang bergelantungan di kabel Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) setinggi 15 meter juga tak kalah menyita perhatian pembaca Liputan6.com.

Awalnya, bocah tersebut sedang asyik bermain di kawat sling yang tengah diulur petugas, tapi tiba-tiba petugas menariknya hingga sampai ketinggian 15 meter. Belakangan pihak PLN meminta maaf atas kelalaian pihaknya yang terjadi pada Kamis, 16 April 2020 lalu.

Sementara itu, ancaman gelombang kedua penyebaran pandemi Corona Covid-19 disebut-sebut akan kembali lagi. Ahli Kesehatan Masyarakat, Hasbullah Thabrany mengingatkan agar warga tetap menjaga daya tahan tubuh.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Sabtu, 18 April 2020: 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

1. Tak Perbolehkan KRL Berhenti Beroperasi saat PSBB, DPR Akan Panggil Menko Luhut

Komisi V DPR berencana memanggil Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Menteri Perhubungan Ad Interim, Luhut Binsar Pandjaitan karena tak mengakomodir permintaan para Kepala Daerah untuk menghentikan operasi KRL, khususnya Jabodetabek, terkait penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Dia pun mengkritisi sikap Kemenhub yang sepertinya tidak mengindahkan data dari Bupati Bogor Ade Yasin.

Di mana sebelumnya, Ade menuturkan, bahwa rata-rata pasien positif terinfeksi virus Corona atau Covid-19 yang berdomisili di Kabupaten Bogor, Jawa Barat lantaran tertular di kereta rel listrik (KRL).

Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin, merasa yakin bahwa maraknya positif Covid-19 karena KRL.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Bocah 8 Tahun Tergantung di Sutet hingga Ketinggian 15 Meter, PLN Meminta Maaf

Seorang bocah 8 tahun terseret dan bergelantung di kabel atau kawat sling sutet setinggi 15 meter. Pihak PLN pun meminta maaf atas kelalaian yang terjadi pada Kamis, 16 April 2020 lalu.

Kejadian yang hampir merenggut nyawa Nadin itu pun, terjadi di Desa Kadu, Curug, Kabupaten Tangerang. Pihak PLN membenarkan, pada saat bersamaan petugas di lapangan tengah melakukan perbaikan atau proyek pemasangan sling.

Nadin, yang saat itu sedang bermain bergelayutan di kawat sling yang diulur rendah oleh petugas tiba-tiba ditarik tinggi oleh petugas. Sontak, Nadin yang sedang bergelayutan malah terbawa kabel hingga menggantung sampai 15 meter.

Manager PLN UPP JISJ 2, Rizki Aftarianto mengakui kalau adanya kesalahan fatal yang dilakukan oleh pihaknya saat itu.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Ahli Kesehatan: Jaga Daya Tahan Tubuh, Waspada Virus Corona Gelombang Kedua

Ahli Kesehatan Masyarakat, Hasbullah Thabrany mengatakan, masyarakat perlu mewaspadai ancaman gelombang kedua penyebaran pandemi Corona Covid-19. Salah satu hal yang dapat dilakukan masyarakat, yakni dengan sedapat mungkin menjaga daya tahan tubuh.

Jika menilik pada wabah flu Spanyol yang terjadi kira-kira seabad lalu, memang ancaman munculnya gelombang kedua setelah serangan pertama.

Daya tahan tubuh benar-benar menjadi kekuatan yang bisa dipakai untuk melawan Corona Covid-19. Mengingat hingga saat ini belum ada vaksin Corona Covid-19 yang ditemukan.

"Untuk menghadapi gelombang itu tidak ada jalan lain sebelum vaksin dan obat ditemui dan sekarang sedang berupaya satu-satunya jalan adalah menjaga daya tahan tubuh kita ini sangat penting," ujar dia.

Selain itu, masyarakat juga harus mampu membuat semacam evaluasi terhadap diri masing-masing. Hal ini penting agar untuk menghindar dari kemungkinan ikut tertular.

 

Selengkapnya...