Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mendistribusikan sebanyak 89.527 paket bantuan sosial (bansos) bentuk sembako kepada warga miskin dan rentan miskin yang terdampak PSBB Corona di Jakarta. Bantuan itu disebar di 26 kelurahan pada hari ini, Sabtu (18/4/2020).
"Didistribusikan di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan. Total paket sembako yang didistribusikan hari ini sebanyak 89.527 paket," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati di keterangan pers, Sabtu (18/4/2020).
Dia menyatakan pendistribusian sembako itu sudah berjalan sejak Kamis (9/4/2020) dan telah mencapai 24 persen dari jumlah masyarakat miskin di Jakarta. Ani menyatakan target penerima bansos sebanyak 1,2 juta kepala keluarga.
Advertisement
"Setelah 9 hari berjalan atau 300.813 paket terdistribusi," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos DKI, Irmansyah menegaskan, Pemprov DKI menargetkan 1,2 juta keluarga yang akan menerima bantuan dengan kriteria keluarga miskin dan rentan miskin. Pendistribusian akan berlangsung hingga 24 April atau selama masa PSBB.
Bantuan sembako yang diberikan ke masyarakat terdampak PSBB Corona berupa paket bahan pangan pokok yaitu beras 5 kg 1 karung, sarden 2 kaleng kecil, minyak goreng 0,9 liter, 1 pouch, biskuit 2 bungkus, serta masker kain 2 pcs, sabun mandi 2 batang.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.</p
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Ada Uang Tunai
 Irmansyah kembali menegaskan tidak ada bantuan berupa uang tunai selama masa PSBB. "Tidak ada pemberian berupa uang tunai," ujarnya.
Program bansos ini dikatakan Irmansyah bersumber dari realokasi anggaran APBD Provinsi DKI Jakarta. Bagi masyarakat yang ingin menanyakan terkait program bansos dapat menghubungi call center Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta di nomor 4265115.
Di tengah pandemi Covid-19, Provinsi DKI Jakarta menjadi provinsi dengan alokasi anggaran penanganan Covid-19 terbesar. Penggunaan terbesar anggaran provinsi yang dikomandoi Anies Baswedan itu adalah dampak ekonomi dan penyediaan jaring pengaman sosial.
Advertisement