Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) yang ditandatangani Mendikbud Nadiem Makarim pada 24 Maret 2020.
Isi surat edaran itu salah satunya berisi tentang kebijakan proses Belajar dari Rumah. Selama Belajar dari Rumah, Kemendikbud menyarankan agar aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi, sesuai minat dan kondisi masing-masing.
Selama Belajar dari Rumah, tentunya banyak hal yang harus dipersiapkan anak yang didampingi oleh orang tua. Bukan hanya persiapan fisik sehat saja, tapi juga kesiapan menghadapi rutinitas anak ketika Belajar dari Rumah.
Advertisement
Saat berbincang dengan Tim Liputan6, Yunita Rachmawati, salah satu karyawati yang harus menjalani peran sebagai guru untuk si kecil, ketika sekolah dari rumah mulai efektif dijalankan, dia menjelaskan bahwa Belajar dari Rumah tak jauh berbeda dengan aktivitas anaknya ketika di sekolah.
"Tiap pagi anak wajib melakukan kegiatan ibadah (Islam Salat Dhuha dan recite ayat, Kristen membaca alkitab, dan lainnya), setelah itu reading time. Lalu guru mengirimkan tugas setiap pagi lewat google classroom," jelas Yunita, ibu dari Kiandra Cyrill Herdananto (7), Senin (14/4).
Ternyata tugas yang diberikan guru selama Belajar dari Rumah berdasarkan jadwal mata pelajaran di sekolah. Murid juga diajak mengisi pertanyaan rekomendasi video dari sekolah yang telah ditonton. Jawaban dari pertanyaan itu, lalu dituliskan di buku.
"Ada juga pembagian jadwal zoom per hari hanya 40 menit. Di zoom, guru menjelaskan materi secara langsung. Misalnya sains, guru memperagakan electronic circuit," jelas Yunita.
Keuntungan Anak Belajar dari Rumah
Belajar dari Rumah dengan sistem online nyatanya menawarkan pembelajaran optimal karena bisa menyesuaikan kebutuhan setiap siswa. Selain lebih fleksibel, anak juga nyaman ketika Belajar dari Rumah karena mendapat pendampingan dari orang tua.
Kondisi tersebut ternyata tak hanya menguntungkan siswa, tapi juga orangtua. Sekolah di rumah, kata Yunita, menuntut orang tua untuk bisa mendampingi anak bukan hanya sebatas materi pelajaran, tapi juga memudahkan orang tua dalam memahami dan mengelola proses pembelajaran anak.
"Jadi orang tua lebih memahami perkembangan anak. Bila selama ini hanya tahu dari angka ujian, sekarang bisa memahami karakternya. Oh ternyata si anak lebih suka science atau cara menghitungnya kurang cepat, maka dicarikan solusi termudah untuk anak mengerti," jelas Yunita.
Untungnya bagi Kiandra, kegiatan pembelajaran jarak jauh yang berjalan online itu tak terlalu sulit dilakukan. Meski masih duduk di bangku Kelas 2 (Primary 2) di My Little Island School, Malang, Kiandra terbilang mahir menggunakan teknologi.
Nah salah satu yang dilakukan Kiandra saat Belajar dari Rumah adalah mengakses situs Rumah Belajar dari Kemendikbud, sambil melihat video sains yang sesuai dengan minatnya.
Ya, keterlibatan orang tua ketika anak Belajar dari Rumah memang sangat dibutuhkan di tengah masa darurat Covid-19 seperti sekarang ini. Bahkan orang tua pun harus punya strategi saat mendampingi anak belajar.
"Pokoknya Belajar dari Rumah dibikin se-fun mungkin, biar anak betah #dirumahaja," ujar Yunita. Dia pun berharap masa darurat Covid-19 ini segera berakhir agar anak-anaknya bisa beraktivitas seperti sedia kala.
(*)
Advertisement