Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi berupaya terus secara langsung untuk mengawal distribusi bantuan sembako kepada masyarakat membutuhkan. Antara lain seperti yang dilakukannya di wilayah Mangunsari. Gunungpati, Kota Semarang. Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut ikut menyalurkan bantuan paket sembako, baik yang berasal dari Pemerintah Kota Semarang, swadaya masyarakat, maupun dari aksi sosial sejumlah perusahaan swasta.
Melalui pendistribusian bantuan kebutuhan pokok yang dilakukan, dirinya meyakinkan Pemerintah Kota Semarang tidak hanya mengingatkan masyarakat untuk membatasi aktivitasnya yang beresiko, tetapi juga memahami kesulitan yang dihadapi.
Di sisi lain ketika terkait permintaan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo agar Kota Semarang dapat menerapkan PSBB, Hendi berharap Ganjar juga meminta yang hal sama kepada daerah sekitar Kota Semarang.
Advertisement
"Kalaupun Kota Semarang harus PSBB, saya akan minta kepada pak Gubernur untuk daerah hinterland sekitar Kota Semarang juga bisa diberlakukan PSBB," tegas Hendi.
"Kalau keputusannya Gubernur memang bisa mengharuskan begitu, kita siap," tandasnya.
Hendi khawatir jika fokusnya hanya di Kota Semarang, bisa berdampak sangat luar biasa kepada daerah sekitar jika tidak dipikirkan.
"Ribuan masyarakat yang setiap hari masuk dari Kendal ke Mangkang, dari Demak masuk ke Plamongan dan Kaligawe karena ada pabrik itu harus dipikirkan," pinta Hendi.
"Karena katakanlah begini, Kota Semarang ini PSBB, Clear! Kemudian angkanya turun, tapi daerah sekitarnya nggak dilakukan PSBB, begitu kita buka kembali lalu mereka masuk lagi, ya terjangkit lagi," ungkapnya.
Di sisi lain, Hendi mengungkapkan dirinya akan dipanggil oleh Ganjar untuk menjelaskan terkait PSBB pada hari Selasa atau Rabu, dan pada kesempatan itu dirinya akan menegaskan pandangannya.
"Warga Semarang bukan hanya orang mampu, dalam kondisi saat ini sudah mencapai 50% KK lebih yang kalau ini diberhentikan, mereka bingung. Suplai dari pemerintah kita siapkan, tapi selebihnya bagaimana?" ingat Hendi.
"Saya bukannya tidak mau PSBB, tapi kalau masih ada celah, apa kemudian yang terjadi di kota ini? Jangan emosional dalam menentukan hal ini," tekannya.