Sukses

Merasa Diabaikan Pemerintah Saat Wabah Corona, Ini yang Akan Dilakukan Sopir Bus Pariwisata

Mereka mengaku bahwa pemerintah tidak melihat kesulitan hidup para sopir bus pariwisata saat wabah corona ini.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi bus pariwisata bernama Perkumpulan Pengusaha Bus Pariwisata dan Rental Indonesia (Pebparindo) menyambangi Gedung Polda Metro Jaya. Kedatangan mereka guna menyampaikan aspirasinya karena merasa belum mendapat bantuan dari pemerintah di saat pandemi Virus Corona atau Covid-19.

Ketum Pebparindo, Januari Iwan mengatakan, kedatangannya bersama rekan untuk meminta izin menggelar aksi konvoi bus pariwisata. Sebab, mereka mengaku pemerintah tidak melihat kesulitan hidup dari para sopir bus pariwisata saat ini.

"Kita datang kemari untuk menyampaikan izin keramaian yaitu konvoi mobil bus pariwisata. Konvoi yang kami rencanakan hanya untuk membangkitkan jiwa atau bisnis transportasi yang selama ini sudah dianggap mati suri akibat pandemi virus corona Covid-19 sekarang," kata Iwan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/4).

Dalam hal ini, mereka berencana menggelar acara konvoi itu pada Rabu (22/4) besok. Lokasi konvoinya hanya diseputaran ruas jalan Jakarta Pusat.

"Kita rencana konvoi seputar Sudirman, Thamrin dan beberapa kantor pemerintahan salah satunya di OJK ya dengan estimasi 500 bus untuk konvoi keliling Jakarta," ujar Iwan.

Kendati demikian, ia mengaku aksi ini bertentangan dengan instruksi Kapolri Jenderal Idham Azis prihal larangan menggelar acara dengan mengumpulkan masyarakat dalam jumlah yang banyak saat pandemi Corona. Namun, aksi ini ia maksudkan guna menyuarakan aspirasinya karena wabah ini sangat berdampak kepada para sopir tersebut.

"Sangat terdampak. Untuk saat ini kita sudah satu bulan lebih mobil kita sama sekali tidak ada aktivitas," tegas Iwan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Beri Bantuan ke Sopir

Terkait instruksi Idham, Iwan menyebutkan pihaknya akan mengganti kegiatan aksi tersebut dengan memberikan bantuan kepada para sopir bus menggunakan dana yang awalnya digunakan untuk aksi tersebut.

"Ya sekarang kan mereka punya keluarga, punya kehidupan, selama ini mereka bekerja itu bayarannya hanya per trip. Secara pribadi kami perusahaan sudah bantu biaya logistik untuk kru kami tapi hak mereka dari pemerintah seperti yang dijanjikan belum ada yang menerima, belum ada sama sekali," beber Iwan.

"Ya kita harapkan pemerintah memberikan satu kebijakan atau perhatian ke para kami pengusaha tentang stimulus yang belum terealisasi dengan benar oleh pihak-pihak pembiayaan juga perhatiaan kru-kru kami di mana saat ini ada BLT untuk sopir tapi untuk bus pariwisata sama sekali seperti diabaikan," pungkas Iwan.

Reporter: Ronald Chaniago

Sumber: Merdeka.com