Liputan6.com, Bogor - Sejumlah aksi kejahatan terjadi sejak diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kondisi jalanan dan lingkungan yang sepi dimanfaatkan para pelaku kriminal untuk beraksi.
Hampir setiap hari, pihak berwenang mendapat laporan aksi kejahatan mulai modus kempis ban, pecah kaca mobil hingga perampokan minimarket.
Selasa malam 21 April 2020, aksi perampokan minimarket terjadi di ruas Jalan Kyai Abdul Hamid, Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan, Bogor. Kawanan perampok menggasak uang tunai dan rokok dengan nilai kerugian ditaksir mencapai Rp 25 juta.
Advertisement
Kapolsek Cibungbulang Kompol Ade Yusuf membenarkan peristiwa perampokan minimarket Alfamart di wilayah hukumnya.
"Menurut keterangan korban pelakunya berjumlah empat orang. Para pelaku beraksi saat minimarket tutup, tetapi folding gate di pintu masuk masih terbuka," kata Ade, Selasa malam.
Aksi kejahatan tersebut berlangsung saat karyawan toko sedang bersiap-siap membuat laporan hasil penjualannya, sekitar pukul 19.00 WIB. Tiba-tiba datang empat pria dan langsung menodongkan senjata tajam sejenis parang kepada salah satu karyawan perempuan bernama Rita (21).
Melihat temannya ditodong, Dimas Setyadi (29) tak bisa berkutik. Seorang pelaku lainnya kemudian mengambil paksa uang tunai yang berada di dalam laci kasir.
Selanjutnya, pelaku lainnya mendekati Dimas dan Rita lalu memaksa mereka untuk membuka kunci brankas yang berada di ruang kantor toko swalayan itu.
Usai berhasil menggasak uang, para pelaku mengambil berbagai jenis rokok yang berada di dalam etalase maupun laci. Setelah melakukan aksinya keempat pelaku langsung kabur.
Dimas sempat keluar sambil berteriak meminta pertolongan warga. Sementara Rita terus menangis histeris di depan toko tempat dia bekerja.
Tangisan Rita akhirnya mengundang warga sekitar yang saat itu berada di dalam rumah karena ada penerapan PSBB. Pasca kejadian tersebut, warga melaporkan kasusnya ke Polsek Cibungbulang.
Petugas polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memintai keterangan saksi.
"Kami masih menyelidiki kasus perampokan tersebut. Kedua korban sudah dimintai keterangan," ujar Ade.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kejahatan modus kempes ban
Aksi kejahatan dengan modus kempes ban terjadi Jalan Raya Karadenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa siang. Dua pelaku menggasak uang tunai Rp 80 juta milik warga Karadenan.
Mulanya, korban mengarah pulang menggunakan mobil usai mengambil uang di salah satu bank. Setibanya di Jalan Raya Karadenan tepatnya sekitar Gudang Alfa, dua orang tak dikenal yang menggunakan motor memberitahu kepada korban jika ban kendaraannya kempes.
Saat itu juga korban menepikan kendaraannya lalu turun untuk mengecek kondisi ban. Tanpa disadari, dua orang tak dikenal itu langsung menggasak uang senilai Rp 80 juta yang ada di dalam mobil korban.
"Kasusnya sedang ditangani. Dua pelaku masih dalam pengejaran petugas," ucap Kanit Reskrim Polsek Cibinong AKP Yunli Pangestu.
Advertisement
Modus pecah kaca mobil dan pencurian di sekolah
Aksi kejahatan lainnya, seorang pengendara Mitsubishi Pajero B 197 UTI menjadi korban pencurian dengan modus pecah kaca mobil. Uang tunai puluhan juta rupiah dan surat-surat berharga raib digasak kawanan pencuri.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong, Pangkalan 9, Desa Limusnunggal, Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Jumat 17 April 2020. Saat korban bersama teman-temannya sedang beristirahat di sebuah cafe.
Ketika hendak melanjutkan perjalanannya menuju Jonggol dari Jakarta, tanpa disadari mobilnya telah menjadi sasaran aksi pencurian dengan modus pecah kaca. Pasca kejadian tersebut, korban melaporkan kasusnya ke Polsek Cileungsi.
Selanjutnya, di hari kedua pelaksanaan PSBB, SDN Citeko 1 di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dibobol maling.
Kawanan pencuri dengan leluasa masuk melalui pintu gerbang sekolah kemudian menggasak barang-barang elektronik dan sejumlah sarana prasarana milik sekolah serta uang tunai sebesar Rp 1.080.000.
"Pagi itu saya melihat pintu ruang guru sudah rusak dan terbuka, kaca pecah. Di lantai juga terlihat banyak ceceran darah," ujar Iip penjaga sekolah SDN Citeko 1.